Tami menaruh ponsel ke atas meja, raut mukanya yang semula ceria mendadak jadi sedikit murung. Cemburu menguras hati, sepenggal lirik lagu yang sertamerta terngiang di telinga gadis itu pasca Emil memberitahu perihal eksistensi Elena yang mulai detik ini akan terus ada di tengah-tengah mereka. Tami ini cuma manusia biasa yang kerap khawatir tentang hal abu-abu, yang meski telah berusaha biasa saja menyikapi kedekatan Emil dan Elena, tetapi hatinya tetap dibelenggu ragu. Dia merasa terancam dengan kembalinya Elena ke sisi Emil sebab tahu histori membahagiakan mereka di masa lalu; si dua yang pernah saling mencinta.
Teng!
Tami terenyak saat Geya mengetuk pinggiran piring berisi nasi goreng miliknya dengan ujung sendok. Kala menoleh, ia mendapati ekspresi Geya yang penuh tanda tanya, seolah ingin tahu alasan kenapa pagi-pagi Tami sudah melamun ria. Sementara di seberang meja, ada Ogy dan Raja tengah asik membahas panasnya persaingan dua klub besar di liga sepakbola Spanyol sambil menikmati sepiring batagor. Benar, satu wadah berdua. Kurang sweet apalagi mereka?
"Masih pagi udah ngelamun aja." Geya senyum tipis. "What's wrong, Tam?"
"Nothing," balas Tami kemudian kembali menyantap sarapannya.
Geya menaikkan sebelah alis, tidak yakin dengan jawaban sang sahabat yang kelewat singkat. "Beneran?"
Perempuan yang pagi ini tumben-tumbenan mengikat rambutnya ala high ponytail, kembali menoleh. "Elena sekolah di sini, Ya."
Geya sukses dibuat terperangah. Mulut gadis manis itu menganga sepersekian detik sebelum sekali lagi mengudarakan tanya, "Seriusan?"
Suara gaduh Tami dan Geya berhasil menarik atensi Ogy dan Raja. Dua pemuda itu serempak mengalihkan atensi pada para gadis yang tampak heboh membicarakan sesuatu. Belum tahu topik yang dibahas, maka keduanya memperhatikan dengan seksama. Sampai kemudian titik perkara Tami sebutkan, Raja dan Ogy pun langsung ikut tercengang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] T O X I C
Teen Fiction"Dari satu sampai sepuluh, coba rate perasaan lo buat gue." "Perasaan gue buat lo itu analoginya kayak kedalaman samudra. Rate-nya berarti dasar lautan; deepest part of the ocean. Berapa jumlah angkanya? Countless." Don't copy my story!