Tok..tok..tok..
Aran mengetuk pintu rumah, sudah berpenampilan rapih dan wangi. Malam ini ia akan mengajak Chika jalan jalan di malam hari. Sepertinya rumah ini sepi, Aran menengok kearah lain tak ada seseorang pun diluar sini.
Ia melirik jam yang ada ditangan nya , sudah pukul 7 malam. Masa ia semua pemilik rumah tidur?. Tiba tiba terdengar seseorang membuka kunci rumah dan menarik kenop pintu.
Ternyata itu salah satu mbak yang bekerja disini. "Malam mbak?".
"Saya Ami, Aran mau ketemu non Chika yah?ayo masuk masuk". Ia pun mempersilahkan Aran masuk kedalam rumah.
Ternyata tidak ada siapa siapa, "orang orang pada kemana mbak?"
"Ohh lagi makan malam di dapur ".
"Oh gitu, yaudah Aran tunggu disini aja ya." Aran pun duduk di ruang tamu, sambil menggenggam erat boneka yang ia bawa.
"Yaudah, nanti saya panggilin non Chika nya kesini yah. Permisi".
"Iya mbak, ". Aran mengangguki perkataan Mbak Ami.
Sambil menunggu, Aran membuka layar ponselnya. Baru saja ia menyalakan layar nya 3 pesan sudah tertera disana. Aran membukanya, kakak nya ini menanyakan dirinya sedang berada dimana.
"Hadeh, kakak gue gini amat ." Gumam nya.
"Selamat malam". Tiba tiba saja seseorang menyapa Aran dari arah belakang. Sontak laki laki itu pun menoleh, Aran bangkit dan menyalimi tangan nya
"Malam om".
"Kamu mau jemput Chika?" Tanya Tio.
"Iya om, Aran minta izin sama om boleh?".
"Huhh, sebentar." Tio pun duduk lalu membuka jas nya dan melonggarkan dasinya.
"Mau dibawa kemana?" Ucap santainya
"Jalan jalan aja om".
"Huh, sebelumnya saya ngga pernah bolehin Chika keluar malem.. ".ucapnya menggantung.
"-jadi kamu bisa ga main nya dirumah aja?boleh? Kalo kamu ga mau, mending kamu pulang sekarang ran, karna om ga izinin Chika pergi malem malem"
Benar saja dugaan nya, dulu Aran pernah pulang mengantarkan Chika pada pukul 9 malam. Ia pun langsung mendapatkan teguran dari Tio papah dari Chika. Pasalnya Aran tidak berhak membawa Chika selama itu. Tio tidak suka anak gadisnya berkeliaran dimalam hari seperti gadis gadis pada umumnya.
"Ehh, pah udah pulang". Anin berjalan sambil menggenggam cangkir minuman untuk Aran.
"Iya mih , Chika anak kesayangan papah dimana?". Tio berdiri.
"Ada lagi makan , ayok kamu makan dulu yu". Ajak anin lalu melirik Aran.
"Ayok Aran , ikut Tante.. ".
"Baik Tante". Aran mengangguk.
Tio dan Aran pun berjalan beriringan, papah Chika ini mengajak Aran berbicara mengenai sekolah dan rencana setelah lulus sekolah nanti, Tio penasaran saja dengan sosok anak ini. Apakah ia anak baik yang memikirkan semua masa depannya dari sekarang?.
Sampailah mereka di ruang makan , sontak Chika yang sedang memakan paha ayam nya pun langsung menoleh kearah samping. Matanya fokus menyambut kedatangan Aran disini.
Brakk..
Chika menaruh kasar ayam nya itu , ia berlari menuju Aran . Terlihat Chika sangat senang sekali. "Araann..."
"Ehh". Grebb..
"Astaga.. Chika berpaling dari ku". Ucapnya lebay anin hanya bisa menggeleng geleng kepala nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY QUEEN (CHIKARAN)
Подростковая литература"kok ditinggal sih".manja Chika. Aran menengok."Ehh maaf..kirain udah naik". Gadis itu pun hanya menatap malas lalu naik keatas jok motor aran. . . PUBLISHED: 27/01/2022