5. WAKTU

278 46 3
                                    

Matahari mulai tenggelam, beberapa saat lagi suaminya akan kembali pulang menuju rumah. Perempuan itu mencemaskan nya gelisah menyelimuti hatinya.

Sudah 2 bulan ini Aran selalu pulang terlambat, Chika merasakan ada hal yang aneh dari sikap Aran. Rasanya ia hidup bersama orang asing yang ia tak kenal.pasal nya ada beberapa hal yang Aran tak pernah bersikap atau berprilaku seperti itu pada Chika.

Waktu menunjukkan pukul setengah sembilan malam. Chika sudah duduk di sofa dekat pintu utama, mba Rena menghampiri majikan nya.

"Non, udah dari jam 6 sore loh disini. Apa ga pegel?". Mbak menghawatirkan kondisi kandungan Chika.

"Ngga mba, aakhh.." Chika merasakan ngilu di bagian pinggang nya yang membuat Rena membantu pergerakan Chika.

"Tuh , mending non istirahat di kamar yah "

Seketika Chika menatap wajah Rena dengan memelas , ia sudah tak kuat lagi menahan air matanya.

"Hikkss...hiks..."

Rena pun duduk di sebelah Chika " non khawatir yah?, ".

"Sekarang Aran berubah mba. Apa salah Chika?" Ia menangis tersedu sedu dalam pelukan Rena.

"Yang sabar non, mba juga ga tau . Apa kita cerita aja sama papa sama mami Anin?". Saran dari Rena .

Chika terus saja menangis, akhirnya dia tenang setelah beberapa menit menangis . Mata nya tertutup , Rena membenarkan tubuh Chika agar naik semua ke atas sofa.

Kini Rena yang berjaga di pintu depan, sudah pukul 10 malam. Sebuah mobil pun masuk kedalam area rumah. Aran menutup pintu mobil lalu berjalan menuju pintu rumah.

"Malam den". Ucap Rena.

"Iya mba". Aran fokus pada ponselnya.

Aran pun masuk melihat Chika di atas sofa itu. "Mba, kenapa tidur disini?"

Rena mengunci pintu lalu menjawab " nunggu Aden dari jam 6 sore".

Setelah itu Aran pun pergi menuju dapur tanpa memindahkan Chika terlebih dahulu. Rena hanya menghela nafas berat nya. Kenapa ? Apakah cinta Aran terhadap Chika sudah berubah?apakah Aran sudah tidak sayang lagi dengan Chika dan calon bayi nya?.

"Mbakk!!.. laperr" teriaknya. Wajar saja Aran baru saja pulang bekerja ia butuh makanan.

"Sebentar". Terpaksa mba Rena membangunkan Chika terlebih dahulu.

Di dapur Aran sudah mengalahkan nasi, ia tengah mencari lauk pauk nya. Ia menggerutu dalam hati nya, kesal dan marah . Kenapa ia tak pernah di sambut baik di dalam rumah ini. Rasanya harus ia saja yang melakukan nya sendiri . Apa tugas seorang istri?

"Punya istri tapi kayak kagak punya istri aja." Gumam nya. Lalu duduk di meja makan,

Chika berjalan pelan menuju dapur , "kamu udah pulang?"

"Hati hati non". Rena mewanti-wanti di belakang nya.

"Ga liat?, Cepet mbak saya laper". Ketusnya.

Melihat sifat dan karakter Aran sekarang, Rena pun merasa tak nyaman dan tak betah berada dirumah ini.

"Ini den, ". Rena menyodorkan lauk pauk nya.

Chika duduk di depan Aran . "Kenapa kamu pulangnya lama?"

"Ada rapat". Aran sibuk dengan makanan nya.

Melihat ekspresi wajah Chika yang cemberut Rena pun merasa sedih "Non mau makan juga?dari tadi belum makan".

Rena hendak mengambil kan piring untuk Chika " ga usah mba, aku ga laper".

"Gausah maksain mbak, kalo ga mau makan ya biarin aja". Tegasnya.

MY QUEEN (CHIKARAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang