Suasana berbeda , ruangan yang baru. Tentunya dengan penanganan yang baru juga. Aran dipindahkan kembali ke negara Indonesia. Penyakitnya kian parah, keluarga pun sudah pasrah tak ada yang mau mendonorkan sumsum tulang belakang untuk Aran.Kini Aran tengah berjalan jalan bersama Chika di sebuah tempat yang sangat ramai dikunjungi orang. Sambil membawa sepeda, Aran dan Chika sangat asik bercanda .
Penampilan nya sangatlah berbeda. Aran memakai topi pemberian Chika pada saat di rumah sakit London dulu. Sedangkan Chika tengah memakai dress selutut berwarna tosca.
"Kamu cantik banget hari ini". Ucap Aran membenarkan kerah kemeja nya.
"Kamu juga ganteng banget". Puji Chika melihat penampilan Aran yang memakai celana katun hitam dengan kaos putih dan kemeja lengan panjang berwarna biru muda.
"Masa sih, orang muka aku pucet gini.. kamu ga malu jalan sama aku?" Tanya Aran.
"Ngga lah, kamu kan masih pacar aku."
"Maaf ya,"tiba tiba saja Aran sangat merasa bersalah.
", Kenapa?"
"Gapapa".
Aran pun naik dan duduk di jok sepeda itu, ia menyuruh Chika untuk naik di boncengan belakang. Kini ia akan membawa Chika berjalan jalan santai di tempat ini.
"Yu kita keliling keliling". Aran sambil menggoes sepeda nya.
"Asik, seru banget bisa sepeda an sama kamu".
"Bagus kalo gitu, pegangan ya. Ntar jatoh loh".
Dengan segera Chika memeluk erat perut Aran dari belakang. Sontak Aran pun kaget karena tangan Chika memeluk tubuh nya dengan sangat erat.
"Aduhh, jangan kuat kuat ". Aran mengeluh.
"Takut jatoh, jadi harus pegangan yang kuat".
"Ya jangan gini juga dong sayang". Ucap Aran pengap.
"Hehhe, iya deh .. aku longgar in pelukan nya".
"Suka gak kayak gini?" Aran sangat senang sekali
"Suka, makasih ya. Aku ga mau kayak bulan bulan yang kemaren. Jangan tinggalin aku lagi". Pinta Chika.
"Diusahakan ya.. eh ada balon tuh kamu mau beli gak?" Aran menunjuk pada penjual balon berbentuk emoticon itu.
"Ihh yang itu lucu.. pengen beli". Antusias Chika menyebabkan sepeda hampir oleng.
"Astaga.. kamu nih. Untung ga jatoh". Segera Aran menahan sepedanya.
"Hehehe. Yaudah kesana cepetan". Pinta Chika
"Let's go.. bang belii". Teriak Aran dari kejauhan.
"Arannn". Kaget Chika hampir terjungkal.
"Hahaha katanya pengen cepat gimana sih". Ledek Aran.
"Ya bilang bilang dong kalo mau jalan". Ngambek Chika.
Aran terkekeh ia pun langsung mendekati penjual itu. Ia membeli balon itu untuk Chika. Tali itu pun di pegang oleh Chika, ia menahan nya agar balon itu tidak terbang.
"Makasih ya bang".
"Sama sama kak. ". Abang itu tersenyum dan menjauh.
Aran menoleh kebelakang, Chika tengah menatap kearah atas .balon Emoticon itu sangat terlihat lucu. Chika sedang memperagakan mimik emot itu.
Ilustrasi
KAMU SEDANG MEMBACA
MY QUEEN (CHIKARAN)
Fiksi Remaja"kok ditinggal sih".manja Chika. Aran menengok."Ehh maaf..kirain udah naik". Gadis itu pun hanya menatap malas lalu naik keatas jok motor aran. . . PUBLISHED: 27/01/2022