"udah ya aku cape".
"Sekali lagi, ayok.. udah ini kita pulang".
"Yaudah iya, jangan cemberut ya". Aran mengelus puncak rambut Chika.
"Jangan lupa beli apa setelah ini??" Tanya Chika menuntun Aran berjalan.
"Iya ice cream ".Aran tersenyum manis.
Chika mengangguk, ia memang sedang bermain di area Timezone. Aran sedari tadi hanya mengekor dibelakang Chika menemaninya kesana kemari.
"Mau yang ini, ". Aran mengangguk ia menggesekkan saldo card nya.
"Ayok berdua pegang nya ,, " ucap Chika memegang permainan palu itu.
"Iya ayok, berdua sama aku". Aran menggenggam tangan Chika yang kini memegang palu permainan nya.
Permainan dimulai, boneka itu pun keluar dari lubang yang berbeda beda, misi Aran dan Chika adalah memukul boneka itu secepat mungkin sebelum mereka bersembunyi kembali kedalam lubang itu.
"Ahahaha, yang itu.. bughh.. bughh..." Aran tertawa riang.
"Seru banget, nah itu itu". Chika mengayunkan tangan nya bersama Aran.
Palu pun di pukul pukul pada area permainan itu. Beberapa menit kemudian score pun terlihat. Tiket pun langsung keluar. Aran mengambil nya lalu mengajak Chika untuk menyudahi permainan.
"Jangan dulu, kita naik permainan sekali lagi ya.. ayok.. "
"Main apa lagi sayang?" Tanya Aran sabar.
"Kita dance mau ya? Aku pengen banget cobain itu tapi sama kamu". Rengeknya merangkul lengan Aran .
"Huhh, yaudah ayok."
"Ihh kamu kesel ya?sama aku?"
Aran menoleh " eh ngga, aku gapapa . Yaudah ayok sayang".
"Ngga kamunya kepaksa gitu . Ayok pulang aja".
"Aku ga kesel. Ayok , kamu jangan badmood Aran temenin ayok". Aran berusaha membujuk Chika.
"Hmm, yaudah iya " Chika memanyunkan bibirnya.
"Jangan cemberut atuh, ayok kita main itu yah". Aran menarik pelan lengan Chika.
Ketika permainan dimulai, Chika dan Aran sangat senang mereka menari sesuai arahan dari game itu. Kedua kaki mereka saling menari mengikuti ritme yang ada.
"Yuhuuu, kita bisa." Ucap chika mengangkat kedua tangan nya lalu berbalik pada Aran.
"Seneng banget kayak nya". Aran menjulurkan kedua tangan nya.
Dengan segera Chika memeluk leher Aran , memang tinggi mereka cukup sedikit berbeda . Chika sedikit pendek dari Aran.
"Emmmm, sayang banget sama kamu". Lirih Aran memeluk tubuh Chika.
"Apalagi aku, aku udah teramat sayang sama kamu." Chika mendongak menatap wajah Aran lalu mendekapnya kembali.
"Yu pulang". Ucap Aran.
"Hmm ayok".
Tak terasa , tiba tiba saja hidung Aran mengeluarkan sebuah cairan kental berwarna merah. Dengan segera Aran melipat jaket lengan nya mengusap nya secara cepat.
Chika melepaskan pelukannya nya, menatap wajah Aran lalu tersenyum indah pada laki laki itu. Aran mengangguk membenarkan jaket lengan nya kembali. Mereka pun pergi menuju kedai ice cream terlebih dahulu.
Setelah sampai di kedai ice cream mereka membeli ice cream dengan rasa yang sama blueberry cheese. Mereka pun turun dari lantai atas menuju parkiran.
"Jangan lari lari, nanti kesandung Chika." Tegur Aran yang sedang turun .
KAMU SEDANG MEMBACA
MY QUEEN (CHIKARAN)
Teen Fiction"kok ditinggal sih".manja Chika. Aran menengok."Ehh maaf..kirain udah naik". Gadis itu pun hanya menatap malas lalu naik keatas jok motor aran. . . PUBLISHED: 27/01/2022