ARRGGGHH...
" GA MUNGKIN!."
Sontak orang tua Chika menghampiri anak nya itu. Zee kewalahan dengan tingkah laku Chika yang sedang marah seperti ini.
"Ada apa?" Kaget Tio masuk kedalam kamar.
"Ga tau om, di-a marah karena sesuatu".
"Apa Zee , c-chika tenang sayang". Anin mendekat dan berusaha menenangkan Chika.
"Chika ga mau, hiks..hiks.. ga boleh.. Aran masih jadi pacar nya Chika .. " srekkk...
"CHIKAAA". TERIAK ORANG ORANG ITU.
Gadis itu tergeletak tak sadarkan diri.
.......
Keesokan harinya, Tio masih setia menggenggam tangan Chika yang sedang berbaring di kasur itu.
Semalam Chika tengah duduk di sebrang Zee yang tengah ada di balkon kamar Chika. Pintu kamar terbuka, Zee menunggu Chika yang sedang tengah berbicara dengan seseorang.
Terdengar Chika sangat senang sekali dengan panggilan suara itu.
"Hallo ,, kamu kemana aja?aku kangen kapan pulang?" Tanya Chika sangat sedih.
"Hay sayang, maaf ya. Disini aku lagi repot banget.. ga bisa pulang selama berbulan-bulan. ".
"Akhirnya kamu bisa hubungin aku ran . Pulang Aran". Pinta Chika.
"Iya sayang, nanti ya. Sebelumnya aku mau bicara sesuatu sama kamu".
"Apa, kamu mau cerita ya . Gimana gimana? Kamu ga kangen sama aku?" Cemberut Chika.
Aran memang tengah menelfon Chika " kangeeenn banget. " sahut aran
"Oh ya, aku disini ga ada temen nya. Kamu tau gak.. aku sendirian . Disekolah mereka semua punya pasangan nya masing masing". Ucap Chika sambil berjalan menuju kamar mandi.
"Loh pasangan apa?" Tanya Aran.
"Iya, Mirza sama Vivi . Jinan sama Deo. Sedangkan aku?"
"Maaf, Aran ga bisa temenin Chika disana."
"Makanya pulang.."
"Aran ga bisa dan maaf sebelum nya. Aran mau bicara sesuatu sama kamu.. sebenernya Aran telfon itu mau-".
"Udah lah pasti kangen kan sama aku?sama kok aku juga.." chika tersenyum senang. Kakinya sedari tadi tidak bisa diam.
"Aran minta putus , kita ga bisa sama sama lagi"..
"-". Chika terdiam
"Chika??"
"Ma-maksud nya?". Ucapnya pelan.
"Chika bukan pacarnya Aran lagi." Dengan berat hari Aran mengatakan nya.
"Nggak! Chika masih pacarnya Aran". Marah nya.
"Tapi Aran udah ga mau".
"Hiks..hiks.."
Chika keluar dari kamar mandi sambil mencari sesuatu di luaran sana. Zee yang melihat Chika menangis langsung masuk dan ternyata Chika sudah membawa sebuah kater di tangan nya.
Anin masuk kedalam ruangan, Tio masih setia menggenggam tangan Chika. Ia baru saja selesai menghubungi nomer itu. Aran sangat merasa bersalah, ia meminta maaf pada anin dan Tio atas kejadian ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY QUEEN (CHIKARAN)
Ficção Adolescente"kok ditinggal sih".manja Chika. Aran menengok."Ehh maaf..kirain udah naik". Gadis itu pun hanya menatap malas lalu naik keatas jok motor aran. . . PUBLISHED: 27/01/2022