Selesai memakan makanan di salah satu restauran terdekat di taman tadi. Chika dan Aran keluar lalu berjalan sedikit menuju parkiran.tapi kejadian yang benar benar tidak di sengaja, salah seorang pengendara motor menyerempet tubuh Chika dengan cukup kencang." Jadi begini pak , apakah ibu yessica terkena benturan keras , di bagian perutnya ?" Tanya dokter tersebut.
Aran kembali bercerita, tentang kejadian di area parkiran terbuka itu.chika meringis kesakitan, namun Chika tak menganggap hal itu dengan serius. Ia hanya merasakan sakit beberapa detik saja setelah terserempet itu. Rasa sakitnya menghilang begitu saja .
Akhirnya Aran pun memutuskan untuk pulang saja , tapi ketika di pertengahan jalan baby Kity tak mau diam dalam pangkuan Chika . Akhirnya gadis itu pun merasakan sakit lagi di bagian area perutnya.
"Bukan gejala serius , cuma ada pembengkak an di area perutnya. Dan satu lagi yang harus saya sampaikan, saya mohon pada bapa sebagai suami nya . Untuk lebih hati hati dan selalu menjaga istri bapak yang sedang dalam masa kehamilan muda".
"HAH!!".MEREKA BERDUA PUN KAGET
"Ja-jadi istri saya hamil?"
"Betul pak, sudah jalan 2 Minggu ". Jelas nya.
"Bentar ran papi keluar dulu". Tio pun hendak memberi tahu Anin yang berada di luar ruangan.
Aran pun fokus kembali kepada sang dokter ," serius dok?, Terus jenis kelamin nya?, Sehat ga dok?, Terus apa aja yang ga boleh di makan?, ".
Dokter pun tersenyum lebar mendengar pertanyaan Aran"Tenang tenang, ini baru awal. Kalo masalah jenis kelamin nya ya belum bisa di lihat. Untuk sekarang seimbangi makanan nya dengan makanan yang sehat . Di jaga pola tidur nya , jangan terlalu cape saja dalam beraktivitas".
Aran mengangguk angguk, perasaan nya campur aduk sedih senang terharu bangga semuanya menjadi satu.
"Silahkan ibu Yessica sudah boleh di jenguk ". Dokter mempersilahkan Aran keluar.
"Baik dok, terimakasih banyak. Makasih banyak". Aran keluar dengan terburu-buru.
Dokter hanya menatap kearah pintu itu "itu baru permulaan anak muda, " sambil terkekeh kekeh.
.......
Anin masuk terlebih dahulu, kini Aran yang menjaga Christy di lobi sana. Ia memberikan waktu untuk mami Anin , setelah mendengar kabar baik ini Anin ingin cepat cepat bertemu dengan anak kesayangan nya.
"Mamii". Teriak Chika.
Anin berlari ". Syutt, jangan teriak teriak".
"Sakit perutnya..". Chika pun merengek seperti anak kecil.
"Sabar yaa, Chika anak kuat. Papi mau ucapin selamat dulu sama kamu nak". Tio mengelus elus rambut kepala Chika.
"Kok Chika sakit malah di ucapin selamat sih. Papi jahat". Ngambeknya.
Anin tersenyum kecil "Kamu ga sakit sayang, kamu hamil".
"Hah, beneran mi? Chika hamil?". Bingungnya.
"Selamat ya sayang, papi seneng kamu udah sebesar ini". Ucap Tio dengan rasa terharunya.
"Mulai sekarang kamu harus istirahat cukup yah".
"Tapi ga mungkin, Chika ga mau hamil . Chika maunya punya bayii." Chika malah mengamuk.
"Dengerin dulu . Hey . Mami mau jelasin".
"Ngga. Aran nya mana ! Chika mau Aran". Ucapnya dengan penuh tekanan.
"Dengerin papi , stop. Kamu harus dewasa, kalo ngadepin hal apapun sekarang. Dengerin penjelasan mami dulu". Tegasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY QUEEN (CHIKARAN)
Teen Fiction"kok ditinggal sih".manja Chika. Aran menengok."Ehh maaf..kirain udah naik". Gadis itu pun hanya menatap malas lalu naik keatas jok motor aran. . . PUBLISHED: 27/01/2022