26.2 ✈️

849 213 55
                                    

Seseorang tengah berlari tergesa-gesa, semoga saja ia tepat waktu untuk sampai disana. Dengan di temani ibunya ia lolos dari jangkauan papanya.

Untung saja, maminya sudah membeli tiket pesawat dari jauh jauh hari. Seminggu setelahnya, hari Sabtu dimana Chika dan anin akan berangkat menuju London.

Tio memang tak mengizinkan mereka untuk pergi namun berkat Zee semuanya selesai. Tio dan Zee tengah berbicara , Zee mencoba menyadarkan Tio agar membiarkan Chika pergi mengejar cinta yang selama ini ia rindukan.

"Ayok mih, Chika ga mau telat". Ucap nya sambil membawa tas di punggung nya.

"Iya sebentar". Mami anin berusaha menyusul Chika.

Prakkk...

"Chika paspor kamu jatoh". Anin memungut nya .

"Oh iya ya ampun." Chika berbalik dan membantu anin mengambil benda tersebut.

Mereka pun berjalan kembali dengan menekankan langkah kakinya. Sesampainya di pintu itu, Chika segera check out dan siap untuk naik kedalam pesawat begitupun dengan anin.

Helaan nafas panjang pun di hembuskan perlahan. Chika akhirnya bisa duduk di pesawat ini. Anin menggenggam tangan Chika dan menoleh kearah nya.

"Sabar ya, kita pasti ketemu sama Aran".

"Ma-makasih mih". Chika langsung memeluk tubuh mami anin yang ada di samping nya.

"Sama sama, maafin papa kamu ya selama seminggu ini".

"Chika sempet takut ga bisa ketemu sama Aran yang lagi sakit". Chika mengusap air mata nya.

"Tenang ya, selangkah lagi kita akan sampai di sana. Dimana Aran diurus dan dirawat di rumah sakit mewah di kota itu".

"Hmm, mami sekalian bujukin Aran ya, biar dia mau pacaran lagi sama Chika."

Pesawat sudah pergi, chika sudah tidak sabar bertemu dengan Ara . Ia tak mau Aran meninggalkan dirinya sendirian lagi. Ia ingin ikut bersama Aran dimana pun ia berada.









Bersambung....

Nunggu vote nya banyak.
Nanti dilanjut lagi seeyou

MY QUEEN (CHIKARAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang