5.Pendekatan🏙

1.6K 232 23
                                    


يقترب
'yaqtarib'

🏙

🏙

🏙

'𝔗𝔞𝔨𝔡𝔦𝔯 𝔟𝔲𝔨𝔞𝔫 𝔰𝔢𝔰𝔲𝔞𝔱𝔲 𝔶𝔞𝔫𝔤 𝔥𝔞𝔯𝔲𝔰 𝔡𝔦𝔱𝔲𝔫𝔤𝔤𝔲, 𝔪𝔢𝔩𝔞𝔦𝔨𝔞𝔫 𝔰𝔢𝔰𝔲𝔞𝔱𝔲 𝔶𝔞𝔫𝔤 𝔪𝔢𝔰𝔱𝔦 𝔡𝔦𝔠𝔞𝔭𝔞𝔦'

قراءة سعيدة
{qira'at saeida}

•••

Saat ini waktu benar-benar bergerak sebentar,karna rasanya baru saja tadi pagi sekarang sudah larut malam lagi. Seolah-olah fajar dan senja berjalan beriringan, matahari, bulan dan bintang pun seperti saling mengejar dan berebutan.Huh 24 jam sekarang terasa sangat-sangat singkat.

Farah baru saja menyelesaikan pekerjaan nya, sebelum beranjak pulang Farah masuk kedalam toilet terlebih dahulu untuk mencuci muka karna ia harus menyetir. Bahaya bukan? Jika menyetir dalam keadaan lelah dan mengantuk.

Setelah selsai Farah merengangkan otot-otot nya yang terasa kaku dengan duduk di sebuah kursi tunggu didepan toilet. Rumah sakit dimalam hari akan terasa sangat sepi, tapi Farah sudah biasa.

Farah membenarkan letak cadarnya, membuka jas putih nya kemudian melipat dan memasukan nya kedalam tas. Tiba-tiba Farah merasakan seseorang duduk dijarak yang cukup jauh, karna penasaran Farah mendongkak.

"Ibu Dokter?"

"Panggil Farah saja jika sudah selsai jam kerja," Potong Farah lembut.

Alam mengangguk"Far?"panggil Alam lagi.

"Iya?" Jawab Farah.

"Ah berasa gak sopan tau bu," Alam memiringkan kepalanya, saat melihat Farah menguap, seperti menahan kantuk.

"Santai saja Alam," Nada bicara Farah pun mulai melesu.

"Ibu ngantuk ya?" Tanya Alam lagi.

Karna tak ingin memperdebatkan panggilan Farah memilih mengangguk.

"Ibu baru akan pulang kan?" Alam memastikan.

"Iya," Jawab Farah yang mulai beranjak.

Alam pun ikut beranjak"dijemput pak Fahri?"

Farah menggeleng"bawa mobil sendiri, kalo gitu saya duluan ya."

Setelah mengucapkan salam Farah berjalan dengan langkah pelan, diikuti oleh Alam. Karna lelah Farah memilih tidak peduli. 15 menit akhirnya sampai di parkiran, dan Alam masih setia mengikuti nya.

"Bu Alam antar saja ya? Gak baik menyetir dalam keadaan lelah dan mengantuk. Apalagi seorang diri selarut ini," Alam mengecek arloji di pergelangan tangan nya yang menunjukan pukul satu malam.

Alam benar sepertinya Farah memang sudah tidak sanggup untuk menyetir, entah kenapa hari ini Farah benar-benar merasa sangat lelah, dan mengantuk. Padahal biasanya ia tetap kuat.

"Terus pacar kamu gimana?" Tanya Farah memastikan.

"Ada sekertaris Alam yang jagain, tenang," Alam mulai melangkah mendekati mobil Rolls-Royce Boat Tail birunya yang jika dihargakan bisa mencapai 400 milyar dan termasuk mobil termahal di Dunia, kemudian memberi isarat pada Farah untuk mengikuti.

Mengejar Cinta Yang Tertunda Ke Burj Khalifa (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang