8.Ungkapan🏙

1.3K 220 31
                                    


التعبير
'altaebir'

🏙

🏙

🏙

'𝔎𝔢𝔱𝔦𝔨𝔞 𝔡𝔦𝔯𝔦 𝔟𝔢𝔩𝔲𝔪 𝔪𝔞𝔪𝔭𝔲 𝔪𝔢𝔫𝔤𝔦𝔨𝔞𝔱, 𝔪𝔞𝔨𝔞 𝔪𝔢𝔫𝔤𝔲𝔫𝔤𝔨𝔞𝔭𝔨𝔞𝔫 𝔞𝔡𝔞𝔩𝔞𝔥 𝔭𝔦𝔩𝔦𝔥𝔞𝔫 𝔱𝔢𝔯𝔟𝔞𝔦𝔨 𝔞𝔤𝔞𝔯 𝔱𝔦𝔡𝔞𝔨 𝔩𝔞𝔤𝔦 𝔨𝔢𝔥𝔦𝔩𝔞𝔫𝔤𝔞𝔫'

قراءة سعيدة
{qira'at saeida}

•••

"Lo lupa nama kamar rawat gue apa gimana?" Tanya Sarah pada Alam yang sedang membuka jas kerjanya menyisakan kemeja putih yang ia lipat sampai siku.

Alam mendekat kearah Sarah, kemudian berbisik"lupa kalo lo masih hidup,"setelah itu Alam tertawa.

Bugh.

Sarah meninju perut Alam, Alam meringis dan Sarah tidak peduli. Karna ia tau Anak Sultan didepan nya ini hanya sedang berdrama saja.

"Lo bar-bar banget sih jadi cewe, kalo kaya gitu siapa yang mau nikahin lo Sasimar," Keluh Alam kemudian naik keatas brangkar.

"Lo lah siapa lagi,-" Sarah membenarkan posisi duduknya, sekarang Alam dan Sarah berhadapan"gue benci ya lo spj-spjin nama gue."

"Idih ngarep, gue udah ada calon istri ya Sarah Siti Mariam," Alam menyugar rambutnya pelan. Dan hal itu sukses membuat Sarah menahan nafas sebentar.

"Siapa,Dokter Dubai itu?" Sarah menaikan sebelah Alis.

Alam mengangguk mengiyakan"lo gimana udah boleh pulang?"tanya Alam serius, sekaligus mengalihkan pembicaraan.

"Besok mungkin, tadi Bonyok gue minta dirawat dirumah aja," Sarah memberitahu Alam.

"Anak Sultan juga loh ya?" Alam membenarkan letak baju rumah sakit Sarah yang sedikit miring.

Sarah menatap nya santai"Anak Sultan ketemu Anak Sultan, woah jangan-jangan kita jodoh,"Sarah heboh sendiri.

Alam menonyor kening Sarah pelan"abis kecelakaan otak lo makin geser ya."

Sarah hanya merenggut.

"Minjem brangkar lo dong bentar gue pengen tidur, cape besok gue harus ke Belanda," Alam mencoba menggeser badan mungil Sarah.

"Ha apa lo bilang mau ke Belanda, ngapain mulung?" Suara Sarah terdengar nyaring sehingga Alam menegakan tubuhnya kembali.

"Gue mau buka cabang perusahaan disana, do'ain ya karna ini menyangkut masa depan gue," Alam berkata dengan nada lesu, jujur saja alam bawah sadarnya sudah menariknya untuk tidur.

"Maksudnya gue gak paham Almarhum," Sarah mengguncang lengan kekar Alam.

Alam sangat tau bagaimana kebiasaan Sarah, cewe itu tidak akan berhenti mengoceh sampai rasa penasaran nya tuntas. Untuk menghindari itu Alam memilih menjelaskan semuanya pada Sarah.

Sarah mengangguk pelan, dan tiba-tiba senyum nya mengecut"jam berapa lo berangkat?"

"Sore," Balas Alam sambil turun menuju sopa ia ingin tidur sebentar.

Mengejar Cinta Yang Tertunda Ke Burj Khalifa (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang