46. Ada Dalam Duka🏙

1.2K 190 11
                                    


مشكلة صغيرة
mushkilat saghira

🏙

🏙

🏙

"𝔖𝔢𝔟𝔢𝔫𝔞𝔯-𝔟𝔢𝔫𝔞𝔯𝔫𝔶𝔞 ℭ𝔦𝔫𝔱𝔞 𝔥𝔞𝔯𝔲𝔰𝔫𝔶𝔞 𝔟𝔲𝔨𝔞𝔫 𝔱𝔢𝔫𝔱𝔞𝔫𝔤 𝔟𝔦𝔰𝔞 𝔟𝔢𝔯𝔰𝔞𝔪𝔞 𝔞𝔱𝔞𝔲 𝔱𝔦𝔡𝔞𝔨? 𝔅𝔦𝔰𝔞 𝔪𝔢𝔪𝔦𝔩𝔦𝔨𝔦 𝔞𝔱𝔞𝔲 𝔱𝔦𝔡𝔞𝔨? 𝔗𝔞𝔭𝔦 𝔱𝔢𝔫𝔱𝔞𝔫𝔤 𝔟𝔦𝔰𝔞 𝔱𝔦𝔡𝔞𝔨𝔫𝔥𝔞 𝔪𝔢𝔩𝔦𝔥𝔞𝔱 𝔬𝔯𝔞𝔫𝔤 𝔶𝔞𝔫𝔤 𝔡𝔦𝔠𝔦𝔫𝔱𝔞𝔦 𝔟𝔞𝔥𝔞𝔤𝔦𝔞 𝔪𝔢𝔰𝔨𝔦 𝔱𝔦𝔡𝔞𝔨 𝔟𝔢𝔯𝔰𝔞𝔪𝔞𝔫𝔶𝔞"

قراءة سعيدة
{qira'at saeida}

•••

Satu minggu berlalu.

Dan Alam belum memperlihatkan tanda-tanda akan sadar, bahkan saat ini keadaannya masih sama seperti hari pertama pasca oprasi. Meski begitu Alam akhirnya keluar dari ruang ICU dan dirawat intensif di ruang VVIP yang berada di lantai 11. Selain karna untuk kebaikan Alam, hal itu juga dilakukan untuk kebaikan Farah, karna Farah selalu ingin menjaga suaminya.

Aina dan Ilham mereka masih setia berada di sisi Alam dan Farah. Ilham juga beberapa kali datang ke kantor Alam, karna Sauqi tetap harus pulang ke Indonesia untuk melangsungkan pernikahan nya.

Sarah, perempuan itu sudah keluar dari rumah sakit tiga hari yang lalu, dan kembali menempati apartemen di Burj Khalifa. Setiap hari Sarah tidak pernah absen untuk datang menjenguk meski orang tuanya sudah melarang. Merasa jengah dan angkat tangan, orang tua Sarah akhirnya memilih pulang, karna masih banyak pekerjaan yang harus diurus.

Baru saja Farah menerima kabar baik, abah ummi dan Fahri serta dua kopanakannya sedang dalam perjalanan ke Dubai,dan menurut perkiraan beberapa jam lagi mereka akan sampai.

Farah akhir-akhir ini lebih banyak diam meski senyum selalu tertaut dibibir mungil di balik cadarnya, meskipun bersikap seolah baik-baik saja tapi mata Farah tetap tidak bisa berbohong, bahwa sebenarnya Farah tengah merasakan kesakitan.

Dunia Farah benar-benar terasa kosong, karna ternyata 7 bulan yang dilaluinya bersama Alam cukup membuat Farah ketergantungan. Apalagi Farah tengah mengandung, dimana rencana awal kehamilannya akan di lalui bersama Alam kini harus dilalui Farah seorang diri.

Bukan nya Farah lupa atau mulai lalai akan takdir dan cobaan yang menerpa, hanya saja ia tetap manusia perasa yang pundaknya tidak sekuat baja. Setiap waktu Farah melangitkan doa untuk kesembuhan Alam, setiap ada kesempatan Farah mengajak suaminya bicara agar ia kembali dari ketidaksadaran nya.

Selain itu tasbih yang menghitung istigfarpun terus bergulir di jari lentik Farah,atau juga mushaf yang terus berganti dari halaman satu ke halaman selanjutnya,menemani setiap detik yang berlalu sambil menunggu dan menjaga Alam.

Terlepas dari semua itu, Farah tetap profesional bekerja sebagai seorang Dokter. Farah tetap menjaga kesehatan nya demi calon anaknya dan Alam, meski tak bisa di hindari anemia yang dideritanya, kini lebih sering melanda.

Ceklek.

Farah membuka dua pintu kayu yang diukir indah untuk masuk keruangan Alam, Farah baru saja menyelesaikan pekerjanya memeriksa pasien-pasien, karna sekarang sudah masuk waktu istirahat jadi Farah berniat makan siang diruangan Alam.

Mengejar Cinta Yang Tertunda Ke Burj Khalifa (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang