10.Memberitahu🏙

1.3K 212 16
                                    


احبرك
'ukhbirak'

🏙

🏙

🏙

'𝔍𝔞𝔫𝔤𝔞𝔫 𝔱𝔢𝔯𝔩𝔞𝔩𝔲 𝔟𝔢𝔯𝔥𝔞𝔯𝔞𝔭 𝔧𝔦𝔨𝔞 𝔱𝔞𝔨 𝔦𝔫𝔤𝔦𝔫 𝔨𝔢𝔠𝔢𝔴𝔞, 𝔨𝔞𝔯𝔫𝔞 𝔶𝔞𝔫𝔤 𝔟𝔢𝔯𝔱𝔞𝔫𝔶𝔞 𝔟𝔢𝔩𝔲𝔪 𝔱𝔢𝔫𝔱𝔲 𝔭𝔢𝔡𝔲𝔩𝔦, 𝔡𝔞𝔫 𝔶𝔞𝔫𝔤 𝔭𝔢𝔡𝔲𝔩𝔦 𝔟𝔢𝔩𝔲𝔪 𝔱𝔢𝔫𝔱𝔲 𝔪𝔢𝔫𝔞𝔯𝔲𝔥 𝔥𝔞𝔱𝔦'

قراءة سعيدة
{qira'at saeida}

•••

Sarah menatap layar ponselnya sekali lagi, dan Alam benar-benar memutuskan panggilan nya sepihak. Padahal sedari dulu Alam selalu menepati janjinya, Alam selalu mengutamakan sahabat-sahabatnya. Ya Sarah sahabatnya Alam seperti halnya Sauqi.

"Sar, Alam jadi jemput kamu kan? Mamah harus bertemu dengan Dokter yang akan merawat kamu sekarang," Ucap Mamah Sarah, Anjani setelah menyelesaikan administrasi.

Sarah yang tengah menunggu di kursi roda nya mendongkak kemudian mengedipkan sebelah mata "Sauqi udah diparkiran mah."

Anjani mengecup pucuk kepala Sarah"Yaudah ayok mamah anter keparkiran, kamu pulang duluan sama Sauqi nanti mamah nyusul setelah selsai ketemu sama Dokter, oke sayang,"jelas Anjani sambil mendorong kursi roda Sarah.

"Iya mamah, bahkan kalo mamah mau keliling dunia dulu juga but it's okey," Jawab Sarah dengan kekehan nya.

Anjani ikut terkekeh, tak lama mereka sampai di parkiran, Sarah naik ke mobil di bantu Sauqi.

"Ribet banget anak mamah, biasa nya juga jatuh di motor gak mau dibawa kerumah sakit," Adu Sauqi seraya berpamitan pada Anjani.

Anjani mengangguk, membenarkan.

Sarah menurunkan kaca mobil Sauqi "bagus ghibah depan orang nya langsung."

Sauqi dan Anjani tertawa.

Setelah duduk dibalik kemudi, Sauqi melanjukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Di perjalanan Sauqi menatap heran pada Sarah yang tumben sekali diam.

"Punya mulut tuh buat bicara, bukan buat diem," Sindir Sauqi.

Sarah mendelik kemudian memiringkan badan menatap ke arah Sauqi" Alam ada urusan apa sih?"tanya nya kevo.

Sauqi mengedikan bahu"orang kaya Alam punya urusan gak mungkin, palingan juga masih tidur."

Pletak.

"Awww," Sauqi meringis saat tangan nya di geplak Sarah.

"Gue Serius,"Sarah menatap tajam pada Sauqi.

"Gue juga serius," Sauqi menjawab cepat.

"Dahlah, susah emang ngomong sama orang punya otak setengah," Ucap Sarah sambil menghempaskan tubuhnya.

Sauqi membulatkan mata, tapi santai ia sudah biasa "Ya lo tanya aja nanti sama si Almarhum langsung."

Setelah itu tak ada lagi yang memulai obrolan, keduanya nampak menikmati perjalanan dengan kesibukan masing-masing, Sauqi yang sibuk mengikuti lirik lagu, dan Sarah yang sibuk dengan pikiran nya.

Mengejar Cinta Yang Tertunda Ke Burj Khalifa (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang