54.Berkunjung🏙️

1.3K 174 16
                                    

⬇️

يزور
Yazur

🏙️

🏙️

🏙️

"Badai yang besar pun pada akhirnya akan tetap berlalu bukan?menyisakan korban atau tidak itu sudah menjadi sebuah ketentuan"

قراءة سعيدة
{Qira'at Saeida}

•••

Tok tok tok.

"Assalamualaikum,"

"Paket,"

Faro terus menggedor pintu kamar kedua orangtuanya.

Tok tok tok.

"Bun,Yah lagi pada ngapain sih?gak baik loh laki-laki dan perempuan dikamar berduaan,"teriak Faro kemudian terkekeh menyadari ucapan nya.

"Ingat ya,Faro gak mau nambah adik,karna satu aja udah bikin migrain."

Menyadari tak juga mendapat respon,ide jail Faro muncul,Faro mengambil langkah mundur kemudian berlari untuk mendobrak pintu kamar kedua orang tuanya. Biarkan saja meski hal ini tidak sopan,dan akan mendapat ceramah dari bundanya,tapi urusan demo nya lebih penting sekarang.

Brakk,

Akhirnya Faro berhasil tersungkur di lantai,karna saat dirinya akan menghantamkan tubuh ke pintu,sang Ayah Alam malah membukanya.

"Bwahahahaha,rasain bang makanya jangan suka ganggu kesenangan orang tua,"Bukan nya membantu Alam malah menertawakan Faro.

"Gimana Yah,pintunya lecet gak?"tanya Fara yang baru saja tiba.

Reflek,Alam menelisik keadaan pintu"Alhamdulillah aman de,"jawabnya.

Pecah sudah tawa Alam dan Fara,apalagi tanpa memperdulikan keadaan Faro dengan muka kesalnya,Ayah dan anak gadisnya itu malah bergandengan masuk begitu saja kedalam kamar untuk menemui sang Bunda.

"Ingin sekali ku berkata kasar,"Dumel Faro sambil berusaha bangun,meski pantat nya sakit dan malunya setengah mati.

"Ada apasih bang?"Tanya Farah,sambil menutup kopernya,saat melihat Faro dengan muka merah padamnya dan mata melotot kearah Alam dan Fara.

Bukan nya menjawab Faro malah memeluk Farah dari arah samping"Tukang tuker tambah Ayah sama adik dimana ya Bun?"Tanya Faro manja.

Mendengar itu refleks saja Alam melotot tidak terima,bagaimana bisa ia akan ditukar tambah dengan Ayah lain,heh tidak tau saja anaknya itu bagaimana perjuangan Alam yang melewati hujan,angin ribut,badai dan halilintar saat berusaha mendapatkan Farah.

"Udah lagian Abang tuh kenapa uring-uringan,sampe mau dobrak kamar Bunda sama Ayah? Gak biasa nya?"Tanya Farah sambil mengusap sayang rambut Faro.

"Mampus!"Alam dan Fara cekikikan.

"Diem!"Sargah Faro.

"Bun,kenapa harus pulang besok pagi sih,kan Faro sama Fara masuk sekolahnya masih di Minggu depan,Faro masih pengen disini Bun,"rengek Faro kemudian.

Mengejar Cinta Yang Tertunda Ke Burj Khalifa (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang