37.Ada yang berbeda🏙

1.3K 180 8
                                    


'هناك شيء مختلف
'hunak shay' mukhtalif

🏙

🏙

🏙

"𝔐𝔞𝔫𝔲𝔰𝔦𝔞 𝔪𝔲𝔡𝔞𝔥 𝔪𝔢𝔫𝔠𝔦𝔫𝔱𝔞𝔦, 𝔱𝔞𝔭𝔦 𝔞𝔨𝔞𝔫 𝔰𝔲𝔩𝔦𝔱 𝔪𝔢𝔩𝔲𝔭𝔞𝔨𝔞𝔫. "

قراءة سعيدة
{qira'at saeida}

•••

Matahari berada tepat diatas kepala, sinarnya memancar menyilaukan mata. Tapi meskipun begitu langit nampak sangat indah, awan bergumpal membentuk berbagai karakter yang di kira-kira.

Alam dan Farah baru saja kembali masuk kedalam mobil, mereka mampir untuk membeli buah tangan untuk ayah bunda nya Alam dan abah umminya Farah.

Drettttt drettttt,

Ponsel Farah berbunyi di dalam tas, Alam sempat melirik sebentar dan Farah izin mengangkatnya.

"Assalamualaikum La?"sapa Farah.

"Waalaikumussalam pengantin baru," Layla terkekeh di sebrang sana.

"Kenapa?" Tanya Farah.

"Enggak, cuma mau ngasih tau ternyata Bali sangat indah Far," Layla berkata dengan sangat nyaring, sambil menatap pantai yang ada di hadapan nya, mengabaikan seseorang yang menutup telinga di samping nya.

"Kamu jadi ke Balinya?"Tanya Farah,memastikan.

"Jadilah, liburan sekalian nemenin sadboy yang baru di tinggal nikah, "Layla melirik Dirli, ya seseorang yang sedang bersama Layla adalah Dirli. Mereka langsung terbang ke Bali setelah selsai dari acara resefsi pernikahan Farah dan Alam.

Refresing sebelum kembali ke Dubai, dan bergelut dengan hiruk pikuk rumah sakit.

Alam sedikit mencuri-curi pandangan, ia sebenarnya ingin menguping.

"Yaudah, selamat berlibur. Makasih loh ya udah dateng, bilangin juga ke Dirli." Ucap Farah.

"Okeyyy, sampai ketemu di Dubai."

Tut.

Farah mematikan telpon nya, setelah mengucapkan salam.

"Siapa?" Tanya Alam basa-basi, walaupun sebenarnya ia sudah tau.

"Layla," Jawab Farah, yang diangguki Alam.

Empat puluh lima menit berlalu, kini Farah dan Alam sampai di Mension orang tua Alam. Alam memarkirkan mobilnya dan membuka pintu untuk Farah. Tak hanya itu Alam juga membantu membawakan kresek isi bolu talas untuk orang tuanya, dan berjalan menggandeng Farah.

"Assalamualaikum," Ucap Alam dan Farah bersamaan, saat seorang pembantu membukakan pintu dan mengantar mereka ke arah ruang makan dimana ayah, bunda, Sauqi dan Sarah sedang menunggu.

"Waalaikumussalam, ya ampun mantu bunda yang cantik akhirnya sampe juga," Aina heboh sendiri, memeluk Farah dan mendaratka ciuman dikedua pipi Farah.

"Awas istri Alam nanti lecet bun,"ucap Alam setelah menyalami ayahnya Ilham.

Aina hanya mendengus sebal.

Mengejar Cinta Yang Tertunda Ke Burj Khalifa (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang