21. Yang datang dan pergi🏙

1K 174 19
                                    


غير مألوف'
yati wayadhhab'

🏙

🏙

🏙

"𝔅𝔢𝔩𝔲𝔪 𝔡𝔦𝔭𝔢𝔯𝔱𝔢𝔪𝔲𝔨𝔞𝔫 𝔟𝔲𝔨𝔞𝔫 𝔟𝔢𝔯𝔞𝔯𝔱𝔦 𝔱𝔦𝔡𝔞𝔨 𝔡𝔦𝔱𝔞𝔨𝔡𝔦𝔯𝔨𝔞𝔫, 𝔥𝔞𝔫𝔶𝔞 𝔰𝔞𝔧𝔞 𝔨𝔢𝔠𝔢𝔴𝔞 𝔭𝔞𝔰𝔱𝔦 𝔞𝔡𝔞, 𝔞𝔭𝔞𝔩𝔞𝔤𝔦 𝔪𝔞𝔫𝔲𝔰𝔦𝔞 𝔟𝔦𝔰𝔞 𝔡𝔞𝔱𝔞𝔫𝔤 𝔡𝔞𝔫 𝔭𝔢𝔯𝔤𝔦 𝔱𝔞𝔫𝔭𝔞 𝔡𝔦𝔪𝔦𝔫𝔱𝔞"

قراءة سعيدة
{qira'at saeida}

•••

Sepasang manik mata teduh penuh kelembutan milik seorang perempuan tengah menatap kosong pada gumpalan putih yang berbaur dilangit biru. Dari arah depan seorang pramugari datang menghampiri menawarkan bantuan tapi harus kembali melangkah lesu meninggalkan perempuan yang menolaknya dengan gelengan kepala.

Jam terus berlalu seiring terbang nya pesawat pada ketinggian, terbang melalui lintasan antara Dubai-Indonesia.

Tasbih kecil dengan cahaya putih terus bergulir memberi hitungan pada setiap istigfar yang tidak terucap tapi tersebut dari dalam hati. Mushaf yang diukir dengan tinta emas dalam pangkuan nya pun terus bergulir dari lembaran satu ke lembaran selanjutnya.

Ketenangan yang tercipta membuat hatinya kuat dari kesakitan yang menikam.

Hingga akhirnya sebuah doa mengahiri kegiatanya, menutup mushaf dan memasukan nya kembali kedalam ransel.

Tes,

Satu tetes air mata membasahi pipi dibalik cadar hitamnya.

Biasanya kepulangan nya ke Indonesia selalu dipenuhi kebahagiaan dan rasa tidak sabar untuk berjumpa dengan keluarga tercinta, tapi kali ini berbeda ia pulang tergesa karna sebuah kabar. Kabar yang sebenarnya tidak ingin ia terima, kabar yang tidak pernah diduga dan kabar kedua di seumur hidupnya yang membuat seluruh saraf persendiannya melemah seolah tak berfungsi.

Terhitung ini kali kedua ia pulang karna sebuah kabar duka,dulu saat kehilangan orang tuanya ia sedang berada di Turki, lalu sekarang kehilangan itu kembali terulang lagi.

Merasa terlalu larut dalam sebuah lara dan keluar dari batas sabar dengan menyalahkan takdir serta ketetapan yang tidak bisa dihilangi dan dicegah perempuan itu menarik nafas dalam, memanjatkan ampunan.

Kemudian mata yang nampak merah itu bergeriliya melihat sekeliling. Beberapa orang yang berpakaian rapih napak sedang berbincang, sepasang suami istri yang menutup mata dengan tangan saling tertaut memberi kehangatan, seorang pemuda dengan earphone di telinganya dan sebuah novel ditangan.

Pesawat class bisnis memang tidak seramai class ekonomi.

Lelah menunggu waktu perempuan dengan gamis hitam yang dihiasi manik-manik berlian palsu di balut mantel tebal berwarna mint itu mencoba menutup mata.

Hingga tanpa sadar pesawat mulai merangkak turun meninggalkan samudra dan bersiap landing di sebuah Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.

Perempuan itu berlari meninggalkan bandara saat semua penumpang masih sibuk dengan barang dan rasa lelah mereka. Ia berlari sekencang-kencang nya melintasi hiruk pikuk disana, bergerak ke kanan dan ke kiri mencari celah jalan yang kosong hingga akhirnya sampai di dengan sebuah mobil Alfard putih yang di kemudi seorang santri.

Mengejar Cinta Yang Tertunda Ke Burj Khalifa (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang