29.Penyesalan🏙

1.2K 202 17
                                    


'نأسف
'nasaf

🏙

🏙

🏙

"𝔐𝔞𝔫𝔲𝔰𝔦𝔞 𝔱𝔢𝔪𝔭𝔞𝔱𝔫𝔶𝔞 𝔥𝔦𝔩𝔞𝔭, 𝔪𝔞𝔞𝔣 𝔡𝔞𝔫 𝔪𝔢𝔪𝔞𝔞𝔣𝔨𝔞𝔫 𝔞𝔡𝔞𝔩𝔞𝔥 𝔰𝔲𝔞𝔱𝔲 𝔨𝔢𝔥𝔞𝔯𝔲𝔰𝔞𝔫 𝔞𝔤𝔞𝔯 𝔱𝔦𝔡𝔞𝔨 𝔱𝔢𝔯𝔭𝔲𝔭𝔲𝔨 𝔡𝔢𝔫𝔡𝔞𝔪"

قراءة سعيدة
{qira'at saeida}

•••

Dua hari berlalu,

Farah keluar dari apartemen nya dengan gamis pink dasty, cadar dan jilbab senada. Ditangan nya tersampir jas putih dokter serta tas kecil, hari ini Farah memiliki jadwal siang.

Selain tidak ada oprasi, Farah juga sedikit tidak enak badan. Pusing di kepalanya tidak juga hilang padahal ia sudah meminum obat, mungkin efek karna banyak pikiran, tapi entahlah Farah tidak tau.

Tepat satu langkah Farah meninggalkan pintu apartemen nya, saat itu juga pintu apartemen Sarah terbuka menampakan sosok sang pemilik .

"Sar?" Sapa Farah dengan senyum tulus, sebelum akhirnya memilih kembali melangkah setelah mengucapkan salam dan pamit duluan.

Sarah membalasnya dengan tersenyum kikuk.

Farah menghembuskan nafas ia tidak marah pada Sarah dan tidak sedang menghindari Sarah juga, hanya saja ia sedang tidak memiliki waktu banyak. Sampai di parkiran, langkah Farah terhenti karna melihat Alam baru keluar dari mobilnya.

Farah harus bagaimana?

Alam mendekat ke arah Farah yang memilih mengabaikan Alam, Farah membuka pintu mobil, tapi Alam menutup nya pelan.

Farah mendongkak, menatap Alam penuh tanya. Sedangkan sang empu malah tersenyum lebar seraya mengeluarkan sesuatu dari balik punggung nya.

Boneka panda.

Alam menyerahkan nya langsung ke tangan Farah"Hati-hati calon istri,jangan lama-lama marah nya,"ucapnya kemudian berlalu lagi pergi dan masuk kedalam mobilnya.

Farah mematung lalu menatap boneka panda ukuran kecil itu. Tak bisa di elak bibir Farah membentuk senyuman dibalik cadarnya.

Dan ternyata semua itu tak luput dari perhatian Sarah.

---- ---- ----
Saya tunggu kamu di bandara
sekarang

Fahri

Alam yang sedang menyetir langsung saja menekan pedal gas mobil Rolls-Royce Boat Tail hitam nya menuju Bandara Dubai.

"Alam?" Panggil seseorang di kursi tunggu. Alam mendongkak dan tersenyum, mendekat kemudian menyalami nya.

"Pak Fahri," Ucap Alam sambil mendaratkan bokong nya di samping Fahri.

"Maaf menganggu waktu kamu," Fahri membuka obrolan.

"Ah bapak bisa aja nyindirnya, saya di Dubai mah jadi pengangguran pak."

Fahri hanya menarik sudut bibir nya sebentar.

Mengejar Cinta Yang Tertunda Ke Burj Khalifa (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang