55.Ending🏙️

1.5K 121 23
                                    

النهاية
Alnihaya

🏙️

🏙️

🏙️

"Ini bukan akhir dari kehidupan yang sesungguhnya,"


قراءة سعيدة
{Qira'at Saeida}

•••

Satu tahun kemudian.

"Bunda sama Faro aja,Ayah sama Fara!" Ucap Faro didepan garasi sambil memegang sepedanya.

"Gak bisa lah,Bunda harus sama Ayah titik,"balas Alam tak juga mau kalah.

"Fara itu cerewet,gak bisa diem,ayolah Ayah,"sekarang Faro berubah membujuk Alam,ia bahkan ikut duduk di teras rumah dimana Ayahnya sedang anteng memainkan ponsel.

"Abang,anak Ayah yang ganteng. Ayah sama bunda itu gak bisa dipisahkan ya,Lagian Abang mah gak bisa banget liat Ayah sama Bunda romantisan,"Alam meletakan ponselnya,lalu menatap Faro yang merenggut hebat.

"Yaudah Faro gak ikut,"finist Faro.

"Yang ngajak sepedahan sore siapa?"Tanya Alam.

Dan pertanyaan Alam ini membuat Faro bungkam,karna memang ini keinginannya. Saat mulut Faro akan kembali melayangkan protesan,Farah dan Fara keluar dari garasi menenteng sepeda masing-masing.

Melihat itu Alam dan Faro langsung berdiri dengan mata yang membola " Kalian?" Tanya keduanya bersamaan.

"Kenapa?"Fara menaikan sebelah alis.

"Bukan nya mau boncengan sayang?"mengabaikan Fara dan Faro,Alam mendekat merangkul dan mencium tangan Farah.

"Emang iya?"Farah mengerutkan alis sambil tersenyum diujung kalimat.

Alam mengangguk.

"Sendiri-sendiri aja ya udah,"finist Farah.

"Ayah gamau bunda kenapa-kenapa loh ya,"Alam merengek, manaik-turunkan alisnya menggoda.

"Iyih gamai bundi kenipi-kenipi loh yi?"ledek Fara sambil berusaha menaiki sepedanya dan bersiap pergi.

Melihat itu seketika Satpam membukakan gerbang,mengetahui Ayahnya kumat Faro memilih ikut menyusul Fara sambil mengoceh karna kesal. Hey buat apa tadi dirinya minta-minta untuk membonceng bundanya kalo pada akhirnya akan sendiri-sendiri.

Berat memang memiliki orang tua yang bucin nya akut.

Tapi kekesalan Faro terobati saat melihat pemandangan Dubai disore hari,apalagi sore adalah waktu dimana sebagian orang berkumpul bersama keluarga. Jalanan yang ramai, kendaraan yang hilir mudik,gedung-gedung yang menjulang tinggi menjadi sesuatu yang tidak bisa dilewatkan.

Seperti hal nya keluarga kecil Alam yang saat ini tengah bersepeda terlihat dimana sang anak pertama Faro yang memimpin,diikuti Fara yang terus celangak-celinguk kekanan dan kekiri mengomentari setiap hal yang ia lihat,kemudian dibelakang nya ada Alam dan Farah yang sesekali bertatapan sambil melempar senyum. Fokus Alam bukan hanya pada sang istri tercinta tapi juga pada kedua anaknya,Alam harus memastikan anak-anak dan istrinya bukan hanya dalam keadaan bahagia,tapi juga dalam keadaan baik-baik saja.

Mengejar Cinta Yang Tertunda Ke Burj Khalifa (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang