⬇
'أمانة'
(amana)🏙
•
🏙
•
🏙"𝔐𝔢𝔫𝔤𝔢𝔯𝔱𝔦 𝔰𝔞𝔧𝔞 𝔪𝔢𝔰𝔨𝔦 𝔰𝔲𝔩𝔦𝔱, 𝔪𝔲𝔫𝔤𝔨𝔦𝔫 𝔰𝔞𝔧𝔞 𝔱𝔞𝔨𝔡𝔦𝔯 𝔨𝔲 𝔟𝔲𝔨𝔞𝔫 𝔨𝔞𝔪𝔲, "
قراءة سعيدة
{qira'at saeida}•••
Farah melangkah memasuki ruang ganti, duduk di kursi yang ada di tengah-tengah ruangan itu lalu menghadap ke sebuah loker pribadinya. Farah menekan beberapa angka kemudian loker itu terbuka, seperti biasa disana tergantung pakaian oprasi nya.
Selepas berganti pakaian, Farah mengikat masker oprasinya, kemudian berjalan cepat menuju ruang oprasi. Sebelum masuk seperti prosedur biasanya Farah mencuci kedua tangan, kemudian masuk kedalam ruang oprasi dimana Layla dan rekan yang lain sudah siap dengan tugas-tugasnya masing-masing.
"Jubah oprasi," Ucap Farah pelan, seketika dua orang suster menghampirinya, memakaikan Farah jubah oprasi, Farah berbalik sebentar saat suster mengikatkan tali di bagian belakang.
Selesai, Farah menatap ke lantai atas yang hanya dibatasi kaca dimana para senior sedang berdiri untuk menyaksikan oprasi yang akan digelar Farah, Farah membungkuk pelan dengan senyum dibalik maskernya.
Para Senior mengangguk kan kepala dan membalas senyuman Farah, mereka seperti menggantungkan harapan besar pada Farah. Meski sebenarnya mereka dilingkupi perasaan takut yang besar.
Farah melangkah mendekati Layla, Layla tersenyum dan beranjak kearah samping, mempersilahkan Farah duduk.
Farah mengucap bismillah, kemudian mulai memfokuskan diri. Farah sedikit mengamati pembedahan yang telah dilakukan Layla sebelumnya, kemudian ia menelisik lebih dalam dengan mikrosop oprasi.
"Irigasi," Ucap Farah tanpa mengalihkan pandangan, dengan sigap Layla melakukan apa yang diperintahkan Farah.
"Clip,"
"Irigasi lagi,"
"Terus cek tekanan darah, denyut jantung, dan suhu tubuh pasien,"
"Pencapit,"
"Tambah satu kantung darah,"
"Clip,"
"Irigasi,"
1 jam berlalu, dan kini 4 jam akan kembali berakhir.
Farah mengerjapkan matanya beberapa kali, ia sedikit memiringkan kepala ke kanan dan ke kiri untuk menetralisir kepegalannya.
Farah berdiri "kita istirahat dulu sebentar, "ucap Farah yang diangguki semuanya. Farah, Layla dan suster yang lain nampak meregangkan otot-otot mereka, mereka menghirup udara sebentar.
15 menit berlalu.
"Ayo semangat,"Farah kembali duduk di kursinya, ia kembali memfokuskan diri agar oprasi segera selsai.
Beberapa saat ketegangan terjadi, karna tiba-tiba denyut jantung Prof. Dok Muhammed Diki Alhusayn melemah.
" Dok?" Panggil Layla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Yang Tertunda Ke Burj Khalifa (Ending)
RomanceSEQUEL (Takdir Cinta Farfallah) Di sana di gedung tinggi Burj Khalifa, tersimpan kenangan bagaimana dua pasang manusia meraih cinta agar sampai di ibadah panjang rumah tangga. Mengejar dan di kejar, ragu dan yakin, suka dan duka, risau dan cemas, t...