⬇
'العودة إلى النشاط'
'aleawdat 'iilaa alnashat'🏙
•
🏙
•
🏙'𝔎𝔢𝔟𝔞𝔥𝔞𝔤𝔦𝔞𝔞𝔫 𝔱𝔞𝔨 𝔪𝔲𝔫𝔤𝔨𝔦𝔫 𝔥𝔞𝔡𝔦𝔯 𝔱𝔞𝔫𝔭𝔞 𝔲𝔧𝔦𝔞𝔫'
قراءة سعيدة
{qira'at saeida}•••
Sekarang Farah sedang melakukan pemeriksaan penunjang dengan CT scan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi jaringan abnormal, perdarahan, abses, kista, atau tumor pada bagian dalam otak atau organ saraf lainnya secara visual.
Pasien juga perlu menjalani pemeriksaan untuk menentukan obat bius yang akan digunakan pada prosedur. Pasalnya, tiap teknik bedah saraf dapat membutuhkan penggunaan obat bius yang berbeda.
Setelah selsai melakukan pemeriksaan Pasien dikembalikan kerungan ICU dan Farah mulai mendiagnosis hasil CT scan nya untuk memutuskan tindakan apa yang harus dilakukan pada pasien.
Dari hasil diskusi akhirnya Farah memutuskan untuk segera melakukan oprasi tulang belakang karna pasien memiliki hernia nukleus pulposus, dimana oprasi itu dilakukan untuk membuang sebagian atau seluruh bantalan tulang punggung yang menjepit saraf.
Selama itu Farah tidak sendiri ia ditemani Fatner kerja nya dari semenjak satu tahun yang lalu, namanya Dokter Muhammed Dirli Alhusayn laki-laki yang memiliki usia satu tahun diatas Farah, laki-laki yang juga asli warga negara Dubai.
Dan Dokter Dirli ini adalah anak tunggal dari pemilik Al-Husayn Hospitals Dubai.
"Maaf Dokter Farah, aku menghubungi kamu padahal kamu baru saja tiba," Ucap Dokter Dirli yang kini tengah berjalan berdampingan dengan jarak diantara mereka.
Farah mendongkak kemudian mengangguk dengan senyum tulus"gapapa Dokter Dirli, karna sepertinya semua Dokter juga pernah merasakan nya."
Laki-laki keturunan Arab itu terkekeh, tubuhnya proposal, hidung mancung dan memiliki bola mata biru seperti Alam.
Ya ampun, kenapa saat melihat bola mata Dokter Dirli Farah jadi mengingat Alam.
"Ya memang, kalo gitu manfaatkan waktu setengah jam kedepan untuk beristirahat, dan apa Dokter Farah sudah makan?" Tanya Dokter Dirli tepat di depan ruangan nya yang juga berhadapan dengan ruangan Farah.
Farah mengangguk"sampai bertemu di ruang oprasi Dok,"Setelah mengucapkan salam, Farah berlalu masuk kedalam ruangan nya.
Pukul setengah tiga pagi Farah baru keluar dari Rumah Sakit, sebelum memasuki mini cooper biru nya Farah sempat meregangkan otot-otot nya yang terasa sangat kaku.
16 menit dilalui Farah hingga sampai di parkiran gedung tinggi Burj Khalifa, dan bangunan terkenal ini masih sangat ramai meski waktu sudah sangat larut. Farah menaiki lift untuk sampai di lantai 20 dimana apartemen nya berada.
Karna tubuhnya sudah lelah Farah hanya mencuci muka dan berwudhu untuk melakukan solat malam, ya Farah tadi sempat tertidur sebentar.
Selsai dengan salatnya kini Farah bersimpuh meminta petunjuk, seperti yang Abah sarankan di telpon Farah benar-benar melakukan solat istikhoroh, dimana ia ingin Allah yang menjawab semuanya, menjawab atas ketakukan nya, dan memutuskan yang terbaik untuk nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Yang Tertunda Ke Burj Khalifa (Ending)
Lãng mạnSEQUEL (Takdir Cinta Farfallah) Di sana di gedung tinggi Burj Khalifa, tersimpan kenangan bagaimana dua pasang manusia meraih cinta agar sampai di ibadah panjang rumah tangga. Mengejar dan di kejar, ragu dan yakin, suka dan duka, risau dan cemas, t...