Mengejar Cinta Yang Tertunda Ke Burj Khalifa (Ending)

28. Harapan🏙

⬇
أمل'
amal

🏙
•
🏙
•
🏙

"𝔇𝔬𝔞 𝔡𝔞𝔫 𝔭𝔢𝔫𝔧𝔢𝔩𝔞𝔰𝔞𝔫 𝔱𝔢𝔫𝔱𝔲 𝔞𝔡𝔞𝔩𝔞𝔥 𝔰𝔲𝔞𝔱𝔲 𝔥𝔞𝔯𝔞𝔭𝔞𝔫 𝔶𝔞𝔫𝔤 𝔪𝔞𝔪𝔭𝔲 𝔨𝔲 𝔩𝔞𝔫𝔤𝔦𝔱𝔨𝔞𝔫 𝔡𝔞𝔫 𝔨𝔲 𝔩𝔞𝔨𝔲𝔨𝔞𝔫 𝔰𝔞𝔞𝔱 𝔦𝔫𝔦"

قراءة سعيدة
{qira'at 'saeida}

•••

"Sarah?" Ucap Alam, saat melihat Sarah dihadapannya dan Sauqi di samping sarah.

"Kita selsaikan masalah ini," Sauqi mendekat kearah Alam.

Alam menaikan sebelah alis"masalah?"tanya nya seolah tidak mengerti.

"Lam, kita barengan dari masih remaja masa udah dewasa mau kaya gini."

"Siapa yang mau kaya gini?"

"Arghhh ngeselin lo."

"Kalo cuma mau minta maaf udah gue maafin, tapi sayang nya permintaan maaf lo sekarang gak bakal bisa ngubah apapun. Kalo lo juga takut gue marah dan jauhin lo gak mungkin, gue bukan anak kecil, lo tetep sahabat gue Sar. Jangan temui gue dulu, gue butuh waktu, gue cape butuh istirahat, sekarang gue bener-bener udah pengen hidup tenang, selsaikan?-"Alam menatap lekat Sarah yang menunduk dalam.

"Satu lagi, lo udah dewasa Sar. Lo harus bisa bedain mana cinta mana obsesi, gue gak mau lo kaya gini apalagi alasan nya karna gue. Sar sampai kapanpun lo sahabat gue lo adik gue, gue cinta sama lo tapi hanya sebatas itu gak lebih. Lagian sekarang cinta kita bukan cinta roman picisan kaya anak SMA , kita udah dewasa Sar, udah saat nya mikir hidup kita mau dibawa kemana,jadi gue minta sama lo hal kaya gini jangan sampai terulang lagi.-"

"Aarhhhhhh gue bener-bener cape dari tadi bacot terus kaya orang bener aja," Umpat Alam seraya masuk kedalam mobil Rolls-Royce Boat Tail hitam yang ia sewa di Dubai, Alam melesat pergi membelah jalanan kota Dubai.

Sauqi mupeng, ia masih mencerna setiap kata yang keluar dari mulut Alam. Ini pertama dalam hidupnya mendengar Alam berbicara serius tanpa dibumbui bercanda. Panjang kali lebar lagi, langka sekali.

Sedangkan Sarah memilih berlari masuk ke gedung Burj Khalifa lagi.

Alam tidak tau dirinya harus kemana dan ingin kemana. Tapi yang Alam inginkan sekarang, adalah ketenangan dan Hotel sepertinya bukan tempat yang bisa dijadikan pelarian. Alam memarkirkan mobil di depan sebuah mesjid besar, selepas mengunci mobil Alam melangkah mencari tempat wudhu,selsai berwudhu Alam menggelar sejadah dan mulai melaksanakan kewajiban salat Isya nya.

Selepas salam, Alam melipat kedua kakinya. Ia mengangkat kedua tangan untuk memanjatkan doa, mengadu dan berserah diri "Ya Rabb, kali ini sungguh telah aku labuhkan cinta pada satu nama umat yang engkau ciptakan, atas dasar kecintaan ku kepada mu ya Rabb. Cinta ku kali ini bermuara diantara manisnya syahadat dan dasyatnya syafaat, diantara getaran dzikir dan putaran tasybih.-"

Tes, satu tetes air mata membasahi pipi Alam hingga mendarat diatas kedua tangan nya.

"Untuk itu ya Rabb izinkan aku menggetarkan kalbunya dengan al-zalzalah agar sampai pada kalimat alhamdulillah. Sehingga aku yakin dan percaya bahwa sujudku akan bertemu dengan sujudnya di aamiin yang sama."