44. Mencoba sabar🏙

1.1K 196 33
                                    


حاول أن تتحلى بالصبر
hawil 'an tatahalaa bialsabr

🏙

🏙

🏙

"𝔖𝔞𝔟𝔞𝔯 𝔦𝔱𝔲 𝔞𝔡𝔞𝔩𝔞𝔥 𝔨𝔢𝔱𝔦𝔨𝔞 𝔨𝔞𝔪𝔲 𝔱𝔦𝔡𝔞𝔨 𝔩𝔞𝔤𝔦 𝔪𝔢𝔪𝔦𝔨𝔦𝔯𝔨𝔞𝔫 𝔰𝔢𝔰𝔲𝔞𝔱𝔲 𝔶𝔞𝔫𝔤 𝔰𝔢𝔡𝔞𝔫𝔤 𝔪𝔢𝔫𝔤𝔲𝔧𝔦 𝔨𝔞𝔡𝔞𝔯 𝔨𝔢𝔰𝔞𝔟𝔞𝔯𝔞𝔫𝔪𝔲. "

قراءة سعيدة
{qira'at saeida}

•••

"Mba?"

Farah mendongkak,setelah menutup pintu ruang ICU tempat dimana suaminya terbaring lemah, dari semenjak selsai oprasi hingga kini Farah tidak meninggalkan Alam, padahal ia belum berganti pakaian.

Dirli dan yang lain sudah membujuk, tapi Farah terlalu kecewa dan takut, Farah hanya mampu menunduk menciumi lengan Alam dengan hati yang terus tertaut pada sang kuasa meminta kekuatan dan kesembuhan.

Disana dijarak tiga meter dari tempat nya kini berdiri, ada Sarah yang duduk dikursi roda dengan Sauqi yang mendorongnya pelan, kemudian keduanya mendekat kearah Farah.

Farah tersenyum meski matanya merah dan sembab.

Ketiganya belum ada yang mengeluarkan suara, mereka hanya sama-sama menghela nafas dengan arti yang berbeda, mata ketiganya menatap Alam yang hanya terhalang kaca di dalam ruangan sana.

"Bagaimana keadaan nya?" Tanya Sarah akhirnya, tanpa memindahkan pandangan.

"Seperti yang kamu liat, selepas oprasi mas Alam dinyatakan koma, kita belum bisa memastikan keadaan yang sebenarnya sebelum dia sadar,-" Jelas Farah mencoba profesional, dia menjelaskan sebagai seorang Dokter.

Sarah mengangguk samar begitu juga Sauqi.

"Kamu bagaimana? Kenapa bisa masuk rumah sakit juga?" Tanya Farah kemudian, mencoba mengorek informasi tanpa menuntut atau menyinggung sesuatu yang belum tentu kebenaran nya,meskipun Farah tau Sarah adalah orang yang terakhir kali bersama Alam.

Sarah menunduk"aku, -"

"Biar nanti aku yang menjelaskan Sar, sekarang kamu istirahat ya," Sauqi memotong ucapan Sarah cepat.

Sarah menggeleng, menahan tangan Sauqi yang hendak mendorong kursi rodanya. Tak lama Sarah beringsut turun bersimpuh dikedua kaki Farah.

"Sar?" Cegah Farah yang langsung ikut berjongkok.

"Ini salah aku mba, salah aku," Sarah menangis memeluk Farah.

Farah menghembuskan nafas pelan, menatap Sauqi sebentar kemudian mengajak Sarah untuk duduk kembali di kursi rodanya. Dan Farah dia ikut duduk di kursi tunggu sambil terus menggenggam tangan Sarah.

"Qi boleh tinggalin gue berdua sama mba Farah?" Pinta Sarah menatap penuh harap pada Sauqi.

Awalnya Sauqi tidak yakin, tapi saat Farah mengangguk dengan tetap tersenyum akhirnya ia berlalu.

"Mba?" Panggil Sarah lagi, tapi Farah diam atau lebih tepatnya menunggu apa yang akan dikatakan Sarah.

"Aku hamil," Jelas Sarah dengan air mata yang sudah mengalir.

Mengejar Cinta Yang Tertunda Ke Burj Khalifa (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang