27. Hampir Gatot.

41 16 69
                                    

.
.
"Ngapa lu?" Melihat Nadhin yang hingga pagi ini tak memberi tahu apapun, Hanan sedikit bertanya dengan nada tak santai saat Nadhin hendak menaiki motornya.

"Kenapa?" Tanya Nadhin balik.

"Lo yang kenapa? Lo ngehindarin Zaki? Kenapa?" Hanan menyerahkan helm ditangannya sambil masih mencari tahu apa yang terjadi.

"Enggak," Jawab Nadhin sambil mengenakan helm.

Sudah lah, Hanan selalu menyerah jika harus memaksa Nadhin untuk jujur. Biarkan gadis itu sendiri yang mengadu padanya saat dia tak mampu menyelesaikan nya.

-----

Diperjalanan menuju sekolah, Nadhin memilih diam.

"Nan," Panggil Nadhin mendekatkan wajahnya pada helm yang Hanan kenakan.

"Hmm."

"Cowok tuh, kalo dikasih tau, kita gak suka sama sesuatu yang dia lakuin bakal marah gak sih?" Ini adalah pertama kali Nadhin kepo dengan lelaki. Catat! Pertama kali. Sebelumnya mana pernah.

"Lo gak suka sama sesuatu yang Zaki lakuin?" Sepertinya jaringan disini sangat bagus, hingga belum juga sampai pada intinya, Hanan sudah bisa menebak dengan benar apa yang akan Nadhin sampaikan.

"Jawab aja, bakal marah atau enggak?" Meski Hanan menebaknya dengan benar, Nadhin urung mau memperjelas nya.

"Ya tergantung. Ada cowok yang bakal kecewa, marah-marah gak jelas, ada juga yang bakal memperbaiki itu. Nggak semua cowok bakal marah kok kalo ditegur." Jelas Hanan.

"Menurut lo Zaki tipe yang gimana?"

"Lo tau, dia gak pernah main-main kalo udah suka sama cewek. Lo tau Ghea, dulu dia bucin banget sama Ghea. Apa aja dia lakuin. Gue yakin Jaki gak bakal marah, kalo yang negur lo."

"Yakin?"

"Ya, coba aja."

-----

"OSIS SMA TIRTAJAYA"
06:54

Ratih sekre: Pagi semua,
Ratih sekre: Disini gue mau ngumumin, nanti sepulang sekolah jangan pada balik dulu. Kita rapat soal recruitment yang bakal di laksanain senin depan. Harus dateng semua, nggak terima alasan.

Hanan: dih, surat resminya mana. Masa kek begitu.

Ratih sekre: diem lo. Belum sempet bikin gue.


---

Pukul 11 di kelas 11 IPS 1.

"Duh, deg-degan gue."

"Kalo lo nggak deg-degan, lo mati dong." Komentar Doni yang fokus menyalin garapan Zaki.

Hari ini, kelas 11 IPS 1 ditinggal gurunya pergi. Dan sebagai gantinya mereka di beri tugas dan dikumpulkan hari itu juga.

"Besok gue jalan sama Nadhin. Deg-degan parah." Jelas Zaki sambil menelungkupkan kepala nya dimeja, tak percaya dengan realita bahwa besok ia akan jalan berdua dengan Nadhin.

Twing! Zaki langsung menegakkan kepala, sembari mengecek ponselnya.

"Nadhin chat gue, Nadhin chat gue." Heboh Zaki ketika mendapat notifikasi dari Nadhin.

" Heboh Zaki ketika mendapat notifikasi dari Nadhin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SETRIP.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang