[TSDP #3]
Alura adalah wanita yang baru saja dikhianati oleh tunangannya.
Sementara Favian adalah pria yang tengah menunggu cintanya.
Keduanya sepakat menjalin hubungan yang saling menguntungkan atas nama kesepakatan. Alura perlu balas dendam, denga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hiii
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FavianKeano
***
Favian mengenal Kaivan sejak duduk di kelas sepuluh SMA. Sejak menjadi siswa baru dan mengikuti MPLS, berada di kelompok yang sama karena sama-sama memilih Jurusan Sosial. Namun setelahnya, mereka terpisah di kelas yang berbeda; Favian di kelas Sosial 2, sedangkan Kaivan kelas Sosial 1. Sejak saat itu, mungkin karena nama mereka yang mirip, beberapa orang akan tertukar antara Favian dan Kaivan.
Beberapa orang akan datang ke kelas Favian untuk mencari Kaivan, begitu pun sebaliknya, beberapa kali guru memanggil nama keduanya yang terbalik-balik untuk meminta tolong, dan Pak Jafar—sekuriti sekolah—yang kadang menyapa Favian dengan, "Pagi amat, Kai." Dan sebaliknya.
Kalau dia protes, orang-orang akan berkata, "Makanya nama jangan mirip-mirip banget dah, belibet lidah gua."
Lah, anjir? Siapajuga yang sadardikasihnamawaktulahirke dunia? Terussialnyabertemudengan orang yang namanyahampirsama?
Kembali ke masa MPLS di mana pertama kali Favian mengenal Kaivan sebelum akhirnya mereka menjadi akrab.
Favian masih ingat di tengah lapangan yang terik, saat para panitia MPLS yang merupakan kakak-kakak kelas anggota OSIS berteriak-teriak dengan megaphone untuk melantunkan mars SMA Adiwangsa, Kaivan menyikut lengan Favian, lalu menunjuk dengan dagunya.
"Lihat. Cantik nggak?" tanyanya.
Saat itu, Favian belum tahu bahwa nama gadis yang ditunjuknya adalah Alura Mia. Dia hanya mengangguk, menyetujui. Ya, memang cantik kok. Dan, ya sudah, sebatas itu.
"Balik nanti gue bisa dapet nomornya. Sebulan dari sekarang, gue bisa ajak dia pacaran. Percaya nggak?" Kaivan sedang bertanya sekaligus terdengar mengajaknya bertaruh.