Haiii. Maaf lama gais. Baru pulang dari Lembang. Bukan buat liburan tapi ini mah kerja:( Eee balik dari sana meleeer banget karena pas pergi lupa tidak bawa jaket. Jaga kesehatan kamu di mana pun berada yaaaa. Karena di Bandung sekarang lagi dingin-dinginnyaaa.
Semoga masih pada semangat nungguin Favian – Alura bahagia :") tolong temenin mereka sampai akhir yaaa.
Walau kemarin sempet dibikin misuh-misuh. Wkwkwk. Berat banget nulisin part ini sebenernya.
Tapi aku butuh banyak api supaya semangat lanjut lagi. Mana api mana apinyaaa 🔥🔥🔥
***
Favian baru tiba dari Bandung dan harus langsung ke kantor untuk menyerahkan banyak berkas pada Janari. Dia tersenyum sendiri memandang pekerjaan di mejanya sudah kosong. Dia berbalik sambil merogoh saku celana untuk meraih ponsel.
Percakapan terakhirnya dengan Alura adalah saat Favian mengunjungi pusat kerajinan tangan di Bandung bersama Kaezar. Ada beberapa rencana proyek baru ke depannya di tempat itu yang membuat keduanya harus berada di sana siang tadi.
Namun, saat waktu bergerak lamban menunggu persetujuan berkas yang diserahkan, Favian mencoba satu kegiatan pengrajin pembuatan gelas-gelas dan piring, dia mencoba untuk melukis salah satu mug di sana yang hasilnya bisa dibawa pulang setelah dibayar.
Alura tidak meminta apa-apa saat Favian berkali-kali bertanya, "Mau dibawain apa?" Jadi, dia membeli banyak hal. Selain makanan khas Bandung yang sekarang berjejal di mobilnya, salah satu buah tangan yang paling dia banggakan adalah dua buah mug yang dilukis oleh tangannya sendiri.
Favian baru saja menghubungi Alura, tapi tidak kunjung diangkat padahal beberapa menit yang lalu dia baru saja memberi tahu bahwa saat ini sudah tiba di kantor dan sebentar lagi pulang.
Dia masih menempelkan ponsel ke telinga, sudah bergerak ke dalam lift saat sebuah langkah cepat tiba-tiba terdengar mengejar pintu lift yang akan tertutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slowly Falling
Romance[TSDP #3] Alura adalah wanita yang baru saja dikhianati oleh tunangannya. Sementara Favian adalah pria yang tengah menunggu cintanya. Keduanya sepakat menjalin hubungan yang saling menguntungkan atas nama kesepakatan. Alura perlu balas dendam, denga...