Slowly Falling | [27]

72.1K 11.4K 4.6K
                                    

Kangen Favian gelendotan sama Lula nggak siiieee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Kangen Favian gelendotan sama Lula nggak siiieee

Kangen Favian gelendotan sama Lula nggak siiieee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Kasih api yang banyak dong hayokkk
🔥🔥🔥

***







Alura pikir, Kaivan masih punya malu untuk tidak melawan kemarahan Favian. Namun, pria itu menarik kencang tangan Favian agar terlepas dari kerahnya sampai kancing kemejanya terlepas dan memantul ke paving block. Sekuat tenaga Kaivan mendorong Favian sampai bagian punggungnya membentur bagian depan mobil dan balas memukul wajahnya.

Alura pernah melihat sebelumnya, bagaimana wajah Favian saat marah, yaitu saat Kaivan datang ke kantor. Namun, kali ini segalanya menjadi lebih mengerikan. Saat Kaivan membalas, Favian menggertakkan gigi sampai rahangnya terlihat kaku, dia menendang kaki Kaivan sampai pria itu kembali tersungkur di paving block, dan dia memukulnya lagi.

"Fav, stop!" Entah untuk keberapa kali Alura meneriakinya, tapi sama sekali tidak dihiraukan. "Favian!" Kali ini Alura memberanikan diri untuk menarik tangannya.

Dan gerakan Favian terhenti.

Hanya deru napas marahnya yang terdengar. Dan sorot matanya yang masih gelap.

Favian bangkit.

Keributan singkat itu disaksikan beberapa orang yang tidak sengaja lewat di pelataran butik. Ada teriak dan jerit, sebelum akhirnya dua orang sekuriti membawa Favian dan Kaivan ke dalam ruang keamanan di dalam La Belle.

Di dalam ruangan itu, tidak hanya ada Alura yang menyaksikan bagaimana Favian dan Kaivan memberikan keterangan pada petugas keamanan, ada Liora dan Tante Rena juga. Kedua wanita itu berdiri seperti patung, tidak memberi komentar apa-apa sampai Favian dan Kaivan bangkit dari kursi, lalu berbalik.

Wajah kedua pria itu tidak ada yang bena-benar selamat. Favian memiliki memar di sudut mata kiri, sementara Kaivan memiliki memar di tulang pipi kiri dan sudut bibirnya. Keduanya berjalan lunglai. Tidak ada raut sesal, keduanya bahkan masih terlihat marah.

Slowly FallingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang