Slowly Falling | [14]

78.5K 11.7K 4K
                                    

Baru dikasi stretching di Karyakarsa kemarin, tapi udah pada blingsatan aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru dikasi stretching di Karyakarsa kemarin, tapi udah pada blingsatan aja. 😭🙏

Api api api 🔥🔥🔥

Tolong bantu tandain typo ya :") 🙏

***

Tadi pagi, saat Alura beranjak dari ruang meeting yang berada di sayap kanan, dia berpapasan dengan Favian yang baru saja keluar dari ruangan bersama salah satu timnya. Seperti biasa, pria itu terlihat hendak meeting di luar kantor. Dia terlihat serius membicarakan sesuatu, tapi menoleh cepat ketika menyadari Alura melintas di depannya.

Sesaat obrolan Favian dengan rekannya terputus, bibirnya sudah terbuka hendak menyapa Alura, tapi hanya berlalu menjadi raut canggung.

Dia seperti hendak membicarakan sesuatu, mungkin tentang keputusannya semalam? Tentang menyetujui atau menolak ajakan Alura?

Mereka pasti tidak akan bertemu saat jam makan siang, mengingat Favian baru saja pergi. Jadi Alura harus bersabar menunggu tentang keputusan itu. Dan juga, bukankah waktu satu hari terlalu singkat untuk memikirkan hal maha penting seperti pernikahan? Jadi seandainya Favian meminta tambahan waktu untuk berpikir, Alura akan menyetujuinya.

Favian harus memperhitungkan semuanya dengan matang. Dengan segala risiko dan hal-hal yang mungkin terjadi, yang akan menimpanya setelah menikah nanti. Karena dia tahu, dia akan hidup bersama wanita yang bahkan tidak dicintainya dan tidak mencintainya.

Mereka hanya akan terlibat masalah—yang katanya—tanggung jawab, bukan cinta.

Hari ini Alura sudah ada janji untuk makan siang dengan Chiasa. Semalam, temannya itu menelepon ke apartemen, memberi tahu bahwa ponselnya tertinggal di rumah Jena dan dia menemukannya. Terlalu malam jika harus mengantarkannya langsung, jadi alasan itu yang membuat keduanya harus bertemu siang ini.

Alura memang menjadi orang pertama yang izin untuk pulang di acara tadi malam, disusul Favian—yang sebenarnya diam-diam mengantarnya pulang. Jadi, keduanya meninggalkan rumah Jena di saat acara belum usai. Dan sepertinya tidak ada yang menyadari bahwa keduanya pulang bersama.

Sebenarnya, lebih mudah jika Chiasa menitipkan ponsel itu pada Janari, karena sejak pagi Janari sudah tiba di kantor. Namun, wanita itu lebih memilih repot-repot mengajaknya bertemu di jam makan siang untuk mengembalikan ponselnya.

"Gue jadi ngerasa bersalah banget deh bikin lo harus nganterin jauh-jauh ke sini," ujar Alura setelah memesan menu makan siang dan menutup buku menunya. Mereka duduk di area tengah kafe, karena jam makan siang membuat tempat itu ramai sedangkan meja-meja bagian dekat fasad sudah terisi penuh.

Chiasa baru saja mengembalikan ponselnya, membuat Alura segera mengecek pesan-pesan masuk yang membuat notifikasinya berjejal. Selain urusan kantor, di antara jejal pesan tentang pekerjaan, ada nama Favian yang menjadi pengirim pesan paling banyak.

Slowly FallingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang