Kangen nggakkk?(Nemu di Pinterest dan nggak ada watermark nya. Huhu 🙏🏻)
Kalau kangen janji ngevote yaaaa.
Beri semangat untuk 3000+ kata di part ini dongs 🙆🏻♀️
Kasih api yang banyak hayokkk 🔥🔥🔥
***
Favian dan Alura menghela napas lega saat keduanya sudah sampai di dalam mobil. Sesaat sebelum Favian menyalakan mesin mobil, keduanya saling melempar pandang, lalu tertawa bersama. Kembali ingat pada kejadian beberapa saat lalu ketika Kaivan mendatangi meja keduanya bersama staf keamanan untuk menunjukkan karangan bunga di teras lobi sambil menuduh Favian biang dari segala rencana itu.
"Ini suruhan lo?" tuduh Kaivan, setelah menunjuk karangan bunga dengan tampang marah, dia menatap Alura dan Favian bergantian.
Dalam keadaan tidak tahu apa-apa, Favian dan Alura benar-benar hanya saling tatap dan menggeleng. Mereka pernah mendengar Jena berkata bahwa dia punya kejutan besar di hari pernikahan Kaivan, tapi siapa sangka bahwa karangan bunga berlatar merah dan tulisan putih itu adalah jawabannya?
Alih-alih seperti ucapan selamat untuk hari pernikahan, karangan bunga itu malah lebih terlihat seperti ucapan untuk perayaan HUT Kemerdekaan.
Beberapa tamu ikut berkumpul di sana, sebagian mengernyit tidak mengerti, sebagian lagi menebak-nebak apa yang terjadi.
Favian bahkan ingat betul ketika Tante Lita ikut-ikutan keluar dan membaca pesan di papan karangan bunga itu. Sambil mendekat ke arah papan, telunjuknya bergerak di antara tulisan putih itu sambil bergumam. "Harusnya, 'Dari kami, saksi kebrengsekan kamu.' Gitu kan, La?"
Karena tidak ingin suasana bertambah ricuh, akhirnya Alura dan Favian memutuskan untuk pergi dari tempat itu bahkan sebelum karangan bunga sempat disingkirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slowly Falling
Romance[TSDP #3] Alura adalah wanita yang baru saja dikhianati oleh tunangannya. Sementara Favian adalah pria yang tengah menunggu cintanya. Keduanya sepakat menjalin hubungan yang saling menguntungkan atas nama kesepakatan. Alura perlu balas dendam, denga...