Part kemarin pada marah-marah ya ampun :") aku merasa terhujat :")Masih mau baca tapi kan ya?
Kasih api dong :') Yang banyakkkk biar up-nya cepettt 🔥🔥🔥🔥🔥
***
Favian baru keluar dari ruang meeting bersama Janari dan Kaezar. Mendengarkan dua pria yang melangkah di depannya terus mengobrol dan dia membuntuti di belakang. Sesaat dia merogoh ponsel dan mengeceknya, yang dia sendiri tidak tahu dilakukan untuk apa.
Karena biasanya dia akan melakukan hal itu untuk mengecek keadaan Alura. Sekadar ingin tahu dia akan makan siang di mana dan bersama siapa ketika keduanya tidak bisa makan bersama.
"Kayaknya gue nggak makan di luar deh, Chia mau kirim makanan ke sini," ujar Janari. Ketiga pria itu sedang berjalan di koridor menuju pantri. "Ikut makan bareng gue aja, karena dia pasti bawain banyak."
"Jena udah kirim makanan juga, tadi udah dikirim pake Go-Send katanya," ujar Kaezar.
"Janji nggak ada biji ketumbar, nih?" ujar Janari membuat Kaezar menoleh. "Dia ni masih trauma banget sama ketumbar, Fav." Tangannya menunjuk wajah Kaezar.
Kaezar tertawa. "Agak ngeri-ngeri juga kadang ya karena kita nih semacam kelinci percobaan."
"Masih trial and error aja kayaknya nih ya?" sahut Favian.
"Lo nggak ikut-ikutan dikasih bekal, Fav?" tanya Janari.
"Bekalnya pake yang lain kayaknya nih ya, lihat dong matanya udah kayak nggak tidur semaleman." Kaezar balas menunjuk wajah Favian.
"Digempur setelah tiga hari di Bandung kayaknya," tambah Janari.
Dan Favian hanya terkekeh. Enggan menanggapi itu. Bingung juga. Dia tidak mau berbohong, tapi juga tidak ingin menceritakan apa yang dia lakukan sepanjang malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slowly Falling
Romance[TSDP #3] Alura adalah wanita yang baru saja dikhianati oleh tunangannya. Sementara Favian adalah pria yang tengah menunggu cintanya. Keduanya sepakat menjalin hubungan yang saling menguntungkan atas nama kesepakatan. Alura perlu balas dendam, denga...