HaiiiWaktunya kita berpisah dengan Favian dan Lula :")
Coba kasih satu emoticon untuk part ini.
Apa yang bakal kalian kangenin banget dari cerita ini?
Terima kasih sudah menemani Favian sampai sejauh ini.
Jangan lupa masukin cerita baru ini juga ke library yaaa. Talanghae️🙆🏻♀️
Bakar untuk yang terakhirrrr 🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥***
Mungkin ini adalah efek dari kabar yang menyatakan bahwa Alura tidak hamil setelah melihat hasil tes kehamilannya pagi ini. Atau mungkin, ini adalah efek dari permintaan maaf wanita itu, Favian tidak suka melihat Alura kecewa dan menyalahkan dirinya sendiri di keadaan yang seharusnya menjadi tanggung jawab keduanya.
Jadi, saat Alura meminta maaf dengan raut sedih, Favian menjawab, "Ya udah, nggak apa-apa. Ayo kita coba lagi."
Dan dia baru saja menepati janjinya.
Sesampainya di apartemen, Alura menyambutnya dengan senyum. Dan gaun tidur baru, yang tentu saja selalu mengapihkan perhatian Favian pada lekuk di baliknya. Setelahnya, tentu saja Favian tidak akan melewatkan malam itu hanya untuk tertidur.
Sprei masih berantakan, gaun tidur Alura sudah menumpuk di lantai bersama serakan pakaiannya yang lain. Dan wanita yang tadi menggodanya itu kini masih berada dalam pelukan, masih memberikan pertanyaan-pertanyaan random seperti, "Kamu sayang aku nggak?" atau, "Kamu seneng nggak hidup sama aku?"
Begitu terus, yang akan Favian sahuti sesekali dengan gumaman, karena jujur saja, dia sangat mengantuk.
Lalu, tiba pada pertanyaan, "Kalau kamu nggak ketemu aku, kamu mau nikah sama siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Slowly Falling
Romance[TSDP #3] Alura adalah wanita yang baru saja dikhianati oleh tunangannya. Sementara Favian adalah pria yang tengah menunggu cintanya. Keduanya sepakat menjalin hubungan yang saling menguntungkan atas nama kesepakatan. Alura perlu balas dendam, denga...