[TSDP #3]
Alura adalah wanita yang baru saja dikhianati oleh tunangannya.
Sementara Favian adalah pria yang tengah menunggu cintanya.
Keduanya sepakat menjalin hubungan yang saling menguntungkan atas nama kesepakatan. Alura perlu balas dendam, denga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jiakenapadewasabangetpadahal masih SMA, ya? Wkwk
Yang udahbacaKetosGalakpasti tau ya dianihudahdijadiintempatcurhatsamaabang-abangnya—terutama Kae—sejakusiadia masih 6 tahun. DiajugapernahdimanfaatinsamaFavianbuatbikin Kae-Jena baikan. 😂
JadijangansalahinkenapaJialebihcepetdewasadiluardiaemangpinteranaknya. Salahin dua abangnya. Wkwk.
***
Alura hanya duduk seraya memandangi titik-titik embun di sisi cup berisi iced caramel machiato-nya. Dia tersenyum sendiri, karena baru sadar selama beberapa saat tadi hanya memikirkan proses kondensasi di mana udara di sekeliling cup yang mencapai dew point sampai berubah menjadi embun.
Kenapa dia begitu membosankan bahkan untuk didengar oleh dirinya sendiri?
Alura melirik jam tangannya, lalu sadar bahwa dia sudah menunggu selama lima belas menit ditemani minuman pesanannya yang menunya tidak pernah berubah tiap kali mengunjungi tempat itu. Dia adalah tipe orang yang s menyukai sesuatu, akan kembali membelinya untuk waktu selanjutnya. Tidak peduli pada iming-iming promo atau dish baru, dia hanya akan menikmati apa yang sudah nyaman di lidahnya. Sampai beberapa kali akan mendapatkan komentar dari orang berbeda, "Nggak bosen pesen itu mulu? Nggak mau coba yang lain?"
Saat itu, dia hanya akan menggeleng dan memastikan pilihannya tidak akan berubah.
Namun kali ini, saat mengingatnya, dia akan menghela napas dalam-dalam dan berpikir, haruskah dia mengubah segala hal repetitif dalam hidupnya yang membuat orang lain bosan? Alasan yang membuatnya ditinggalkan dengan menyedihkan?
Lupakan.
Walau tahu beberapa saat kemudan dia akan kembali ingat.
Alura melirik ke arah kaca bagian fasad bangunan, melihat bagaimana suasana siang hari yang terik, lampu hijau pejalan kaki menyala di zebra cross dan semua pemburu makan siang menyerbu untuk buru-buru menyebrang.
Alura menyetujui pertemuan siang ini, di sela waktu istirahat makan siangnya yang sempit, dia mengiakan ajakan Liora untuk bertemu di salah satu coffee shop dekat kantor. Jika harus terus terang, ini merupakan salah satu cara untuk melarikan diri.