Slowly Falling | [28]

75.4K 11.6K 3.6K
                                    

Posisi baca? Wkwkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Posisi baca? Wkwkwk.




Kasih satu emot yang mewakili perasaan kamu saat dapet notif iniii xD

Kasih satu emot yang mewakili perasaan kamu saat dapet notif iniii xD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Apiii 🔥🔥🔥

***





Favian Keano
Aku jemput ke sana setelah selesai meeting ya.

Alura Mia
Kamu nanti capek lho bolak-balik.

Favian Keano
Nggak lah.

Kamu jangan ke mana-mana ya. Tunggu aku.

Alura Mia
Iya.

Favian Keano
Oke. Miss you moreee.

Alura Mia
Nggak ada bilang miss you deh.

Favian Keano
Too.

Alura Mia
Kamu kalau kayak gini tuh sebenernya serius apa bercanda, sih?

Favian Keano
Menurut kamu?

Alura mengernyit. Memutuskan untuk menyudahi pesan itu dan memasukkan kembali ponselnya ke tas. Dia sudah berjalan di antara batu-batu nisan hitam yang ditumbuhi oleh rumput hijau. Siang ini mendung, angin bertiup membawa udara lembab. Mungkin akan hujan nanti sore, dan dia harus kembali ke kantor sebelum hujan turun.

Hari ini adalah hari ulang tahun mendiang Mama, dan dia masih selalu menyempatkan datang ke pusara Mama setiap tahunnya. Dia akan melewatkan beberapa pekerjaan dan mengosongkan jadwal, seperti hari ini. Setelah jam makan siang, dia meminta izin pada Pak Luki untuk kembali ke kantor sore hari.

Alura tersenyum setelah sampai di sisi pusara Mama, lalu berjongkok di sampingnya. Dia menaruh sebuket anyelir merah muda yang dibelinya di sebuah florist. Dia tidak tahu betul apa bunga kesukaan Mama, yang dia tahu, Mama sempat memiliki beberapa pot bunga anyelir di antara pot bunga yang lain.

Slowly FallingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang