Slowly Falling | [38]

77.3K 12.8K 7.9K
                                    

Tepat janji kan ya xD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tepat janji kan ya xD







Maka tolong dibakar vote dan komen jugaaaa xD







Mau kasih emot apa nic sebelum bacaaa. 🌚🌝





Jangan lupa bakar bakar bakarrr 😆🔥🔥🔥🔥🔥

Jangan lupa bakar bakar bakarrr 😆🔥🔥🔥🔥🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***






Alura masih duduk di stool yang menghadap meja bar. Masih bersama Jena dan Davi juga. Waktu beranjak semakin sore dan mereka masih menunggu, sementara udara yang berembus dari pintu belakang semakin terasa dingin. Hanya ada jaket Favian yang berada di pangkuannya, tapi tentu saja akan terlalu mencuri perhatian pria itu jika dia mengenakannya sekarang.

"Kebiasaan deh, setiap momen, apa pun itu, Janari nih kerjaannya telat mulu." Davi sudah mulai mengomel.

Jena berdecak. "Kita awalnya kan mau menghargai tuan rumah dengan nggak masuk kamar duluan ya, tapi kalau gini ceritanya, pinggang gue pegel juga. Pengen rebahan."

Kaezar yang mendengar hal itu buru-buru bangkit dari sofa dan menghampiri Jena. "Sini duduk dulu di sini."

Jena menggeleng, lalu meraih beberapa kunci dari kotak yang tadi tersimpan di tengah meja bar. "Kita masuk ke kamar duluan nggak apa-apa kali?" tanyanya.

"Ya udah nggak apa-apa, lagian kita nggak tahu juga Janari sama Chia bakal dateng jam berapa," sahut Arjune. "Nggak bisa dihubungi juga dari tadi."

"Ini nggak bakal tiba-tiba nggak dateng kan mereka?" tanya Sungkara. "Mau ngerayain baby shower siapa coba nih? Jena? Alura?"

"Yang jelas bukan gue." Davi melirik ke arah Alura dengan raut wajah terkejut. "Eh, tapi emangnya Alura ...?"

Alura menggeleng kencang, dan membuat Favian yang duduk di sisinya terkekeh.

"Sung, lo apaan deh bikin kaget aja." Davi melotot. "Tante banget nggak tuh gue dapet dua tiga keponakan sekaligus kalau bener."

"Gue asal ngomong juga, siapa tahu jadi doa buat Alura sama Favian," balas Sungkara.

Slowly FallingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang