Slowly Falling | [26]

68.6K 11.7K 4.8K
                                    

Ada scene yang akan menguras banyak emosi nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ada scene yang akan menguras banyak emosi nih




Siapkan apiii 🔥🔥🔥

***




Favian Keano
Kamu yakin mau ke sana sendirian?

Alura Mia
Semua bakal baik-baik aja kok.

Favian Keano
Kamu bisa nolak undangan itu seandainya kamu nggak nyaman.

Alura Mia
I can handle it, Fav.

Empat hari berada di Bandung, bukan berarti membuat Favian jauh. Pria itu selalu hadir dengan pesan-pesannya setiap waktu, juga telepon-telepon di waktu luang.

Dan itu adalah percakapan pesan terakhir keduanya sebelum Alura memacu mobilnya dari kantor menuju sebuah tempat yang sudah dia janjikan dengan Tante Rena. Tante Rena beberapa kali meneleponnya, memberi tahu bahwa hari ini adalah hari terakhir persiapan pernikahan Liora yang benar-benar akan dipercepat setelah menghapus acara lamaran.

La Belle, butik itu sudah ada di hadapannya sekarang setelah melewati satu jam perjalanan, dan dua jam termenung sebelumnya untuk menatap pesan Favian yang seperti tidak mengharapkan Alura datang sendirian.

Alura menghela napas panjang sebelum turun dari mobil dan menjejak pelataran lahan parkir yang lumayan sepi. Hanya ada sekitar empat mobil di sana, yang salah satunya adalah mobil milik Liora.

Tidak ada mobil Kaivan. Entah pria itu datang bersama Liora atau memang tidak datang. Namun, untuk dua kemungkinan itu, Alura sudah mempersiapkan diri.

Bertemu Liora, tipis kemungkinan tanpa adanya Kaivan.

Alura berjalan masuk menuju ruang tunggu, menghampiri resepsionis dan dia ditunjukkan pada sebuah ruang ganti yang berada di bagian paling belakang. Dia berjalan melewati beberapa manekin bergaun putih, lampu-lampu sorot yang mengarah ke arah gantungan gaun-gaun pengantin.

Langkahnya terhenti, menemukan sosok Tante Rena yang tengah berdiri bersama Mbak Yola, yang Alura tahu merupakan seorang pegawai yang menangani segala keperluan gaun dan kebaya serta batik-batik seragaman keluarga untuk acara lamaran dan pernikahannya.

Tante Rena yang tengah sibuk menjelaskan sesuatu tiba-tiba menoleh ketika menyadari kehadiran Alura. Ucapannya pada Mbak Yola terhenti. Dan dia menyapa, "Hai, La? Seneng banget karena kamu mau datang." Dia datang menghampiri Alura. "Padahal kamu pasti capek banget karena baru pulang kerja, ya?"

Alura hanya tersenyum. Menyambut baik pelukan Tante Rena.

"Tante udah bilang kan sebelumnya kalau pernikahan Liora akan dipercepat?" tanyanya masih memegangi dua lengan Alura. "Liora ingin semuanya jadi lebih cepat, bahkan kita akan pakai tanggal lamaran untuk pernikahan—yang artinya tiga hari lagi. Padahal—" Tante Rena menatap ke sisi kanan dan kirinya, memastikan tidak ada siapa-siapa yang akan mendengar ucapannya, lalu melanjutkan ucapannya dengan suara pelan. "Liora dan kandungannya lagi nggak baik-baik aja, La. Dari kemarin dia harus bolak-balik rumah sakit karena ... mengalami pendarahan."

Slowly FallingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang