Good Night.
Jangan lupa dukung cerita ini, sebar ke teman kamu biar meraka juga kenal Pangeran Atlantic dan Putri Anna.____
"Anna!"Suara teriakan itu sukses membuat Anna terbangun dan lansung duduk, napasnya tidak beraturan. Jantung pun ikut berdetak cepat dari biasanya. Keringat dingin membanjiri pelipis dan dahi gadis itu.
Anna mengedarkan pandangan ke setiap pojok ruangan, kos. Ya, Anna sudah ada di kosnya sekarang, bukan kah tadi ia sedang berada di kamar bersama Pangeran Atlantic?
Kini, netra Anna tertuju pada buku novel. "Apa jangan-jangan ...."
"Anna! Ya Allah, dari tadi gue gedor pintu kagak dibuka-buka. Lo kenapa? Tidur atau mati sih?" tanya wanita bertubuh gempal itu, dengan rambut keriting menyentuh bahu. Dia Lala, mahasiswi atau lebih tepatnya juga tetangga kos Anna.
Anna meraup wajahnya frustrasi, mendelik tajam menatap ke arah Lala. "Kalau gue jantungan tadi, lo yang harus bayar biayanya," celetuk Anna kesal.
"Habisnya sih, lo dibangunin susah banget. Temenin gue ke tempat foto copy dong," pinta Lala merajuk.
Anna masih tak mengira hal ini akan terjadi lagi, jika itu mimpi rasanya tidak mungkin. Unik sekali, sejak kapan Anna bisa mimpi bersambung begitu.
Netranya kembali menatap pada buku novel. "Jangan-jangan semua ini ada kaitannya sama tuh novel," lirih Anna, sedikit takut.
"Hello, Anna! Baca novel nanti aja, sekarang buruan temenin gue!" Tanpa menunggu persetujuan dari Anna, Lala sudah lebih dulu menarik tangan gadis itu agar bangkit dari duduknya segera.
Mau tak mau Anna hanya bisa menurut saja dan mengikuti gadis bertubuh gempal itu. Dia memang selalu suka mengajak Anna repot, padahal yang punya tugas dia.
"La, lo percaya perjalanan waktu, gak?" tanya Anna.
Lala mengerutkan dahi, terus melangkah walau sesekali menoleh menatap Anna. Ia masih kurang paham, perjalanan waktu seperti apa yang Anna maksud.
"Perjalanan waktu, misalnya kita ke masa depan atau ke masa lalu. Atau bisa juga ke dimensi lain, seperti masuk dalam sebuah buku dan menjadi tokoh utama di sana," jelas Anna rinci.
Gelak tawa Lala langsung pecah, bahkan gadis itu sampai mengeluarkan air mata. Entah di mana letak kelucuan penjelasan Anna barusan.
Anna langsung menatap gadis itu datar. "Gue nanya lo, gue butuh jawaban bukan ketawa jelek lo," kesal Anna.
"Bentar, bentar. Ini kayaknya lo harus ke rumah sakit dulu deh, Na. Lo kenapa? Halu gara-gara baca novel?" Kembali gelak tawa itu pecah, sepertinya itu benar-benar lucu.
"Gue serius, La."
Mendapat tatapan tajam dari Anna, Lala langsung menghentikan tawanya. "Oke, oke. Dua hal di penjelasan pertama lo masih terdengar masuk akal. Tapi untuk perjalanan waktu masuk ke dalam novel itu mustahil, ya. Lo pikir ini drama Korea," kekeh Lala.
Langkah keduanya terhenti di depan tempat foto copy, setelah Lala memberikan tugas yang hendak di foto copy. Keduanya memilih duduk untuk menunggu sebentar.
Anna masih tidak putus asa, sepertinya ia harus membaca novel itu setelah pulang nanti. Mungkin di sana ada petunjuk, sebab tak mungkin itu hanya mimpi. Jelas-jelas Pangeran Atlantic mengecup keningnya singkat.
"Eh?" Anna langsung memukul kepalanya pelan, kenapa harus bagian itu yang Anna ingat.
***
Kini, Anna duduk tenang di atas kasur. Menatap semua novel yang ada di tangannya. Ia fokus pada judul novel lebih dulu.
Atlantic Prince and Poor Girl.
"Ck, kenapa kayak menyinggung gue banget sih," gerutu Anna. Ia mencoba mencari mama penulis novel itu, tetapi tidak ada.
Dahinya langsung saja mengerut.
"Kok? Masa iya, nama penulisnya kosong gini." Anna pun langsung membuka lembar utama pada novel. Matanya langsung melebar sempurna kala membaca beberapa paragraf.
Sangat tidak bisa dimengerti, kisahnya benar-benar dialami oleh Anna kemarin dan hari ini. Namun, saat menyibak halaman selanjutnya. Tidak ada satu kalimat yang tertulis, hanya kertas kuning kosong.
"Loh?" Anna menggaruk tengkuknya, aneh sekali. Benar-benar membingungkan, sepertinya Anna harus mencari orang yang percaya padanya agar Anna bisa bertukar pendapat mengenai hal yang telah ia alami dua hari belakangan ini.
Tiba-tiba suara gedoran pintu membuat Anna kaget dan lansung menatap pintu kosnya. "Siapa sih?" tanyanya setengah teriak
"Keluar lo, jelek!" teriak seorang gadis dari luar, dan Anna kenal suara itu.
_____
Yuk, bantu Anna mencari jawaban dari teka-teki ini. Dengan menekan bintang, maka Anna akan semakin mudah mendapatkan jawaban:v
KAMU SEDANG MEMBACA
I am [Not] A Princess | End
RomanceBagaimana jika kau terbangun di dunia lain, lalu menjadi seorang Putri dan Istri Pangeran tampan dalam sebuah Novel Romance? Itulah yang Anna rasakan sekarang, tertidur pulas di sebuah perpustakaan sekolah dan justru terbangun di dunia lain. "Kau Is...