________
Atlantic tersenyum semringah, pagi ini sepertinya dia sangat bersemangat. Tanpa sengaja Atlantic berpapasan dengan Anna yang baru saja selesai berdandan.Dahi gadis itu mengerut menatap Atlantic yang tidak biasa tersenyum di pagi hari. "Kau kenapa?" tanya Anna.
"Kenapa? Aku tidak apa-apa," jawab Atlantic, masih dengan senyum yang mengembang.
"Tidak biasanya kau tersenyum di pagi hari," protes Anna curiga.
Atlantic langsung terkekeh, maju beberapa langkah mendekati Anna. Aroma bunga melati langsung menyeruak, menyapa sopan indera penciuman Atlantic.
Mungkin bagi kalian aroma bunga melati itu mengerikan tetapi tidak bagi Atlantic, aroma itu justru menjadi candu yang selalu ia rindu.
"Oh, aku tau. Istrimu sebentar lagi akan melahirkan Pangeran muda Atlants, kan?" Anna berusaha menebak, walau sebenarnya ia tidak mengharapkan jawaban 'ya' dari Atlantic.
Kontan, senyum Atlantic luntur. Embusan napas berat keluar dari hidung mancung itu. "Kau merusak suasana hatiku, kau harus tanggung jawab. Ayo, temani aku mandi!" titahnya.
Netra Anna langsung melotot, ia menarik tangan Atlantic yang mencoba meraihnya. "Enak aja, masih pagi udah mesum. Aku tidak mau," tolak Anna mentah-mentah.
Tawa Atlantic kembali pecah. Hal itu semakin membuat Anna heran. "Aku bercanda, pagi ini kau sibuk?" tanyanya kemudian.
"Iya, hari ini aku ingin mengajak Ros pergi ke kota. Boleh kan? Entah kenapa aku ingin sekali membeli buah-buahan," jelas Anna.
"Apa karena ini pengaruh hamil?" Atlantic kembali bersorak bahagia dalam hati, ia benar-benar tidak pernah sebahagia ini selama hidup.
"Nih orang kenapa sih? Kerusakan dedemit gatel?" sungut Anna yang mulai kesal. "Ada apa? Kau benar-benar aneh," decak Anna menggeleng.
"Tidak apa-apa, aku hanya sedang bahagia saja," kekeh Atlantic.
Benar-benar aneh. "Udah ya, gue mau jalan-jalan. Good bye!" seru Anna melambaikan tangan beranjak melewati Atlantic.
Entah kenapa pagi ini Anna merasakan ada yang baru pada dirinya, yaitu cuek terhadap Raja. Biasanya ia paling tidak bisa jika tidak seharian saja bersama Raja Atlantic. Terutama soal berdebat dan marah-marah.
"Ros!" Anna melambaikan tangan pada wanita separuh baya itu seraya menyunggingkan senyum lebar.
"Selamat pagi, Tuan Putri." Ros membungkuk sesaat di hadapan Anna. "Apakah pagi ini Putri benar-benar ingin pergi ke kota?"
"Iya, aku sudah meminta izin pada Yang Mulia," sahut Anna begitu bersemangat.
"Em, kalau begitu saya akan meminta Meir untuk mengawal Tuan Putri," sanggah Ros, karena bepergian sendirian itu bisa membahayakan nyawa Putri Anna.
"Pergilah, aku akan menunggu di sini," titah Anna. Kemudian Ros langsung beranjak untuk pergi menemui Meir.
Sembari menunggu Ros kembali, Anna memilih berjalan-jalan di area taman kerajaan. Memetik bunga-bunga yang tampak indah bermekaran.
"Aku akan lakukan."
Anna terusik mendengar suara bisikan itu, matanya menyelidik ke setiap penjuru taman. Seketika netra Anna melebar kala melihat Putri Anna bersama Panglima Poloen.
"What? Mereka ngapain? Ciuman? Gila, ini namanya perselingkuhan," geram Anna tak habis pikir. Di jam sepagi ini mereka masih sempat-senpatnya bermesraan di belakang Raja Atlantic.
Tiba-tiba Panglima Poloen meberikan sebuah botol kecil pada Putri Anna, kemudian ia seperti sedang membisikkan sesuatu. Hal itu semakin memantik rasa penasaran Anna, apalagi ia tak bisa mendengar ucapan Panglima Poloen. Namun, Anna yakin benda itu pasti ada hubungannya dengan rencana pembunuhan Raja.
"Aku akan segera melakukannya," ucap Putri Anna kembali, setelah itu keduanya beranjak meninggalkan taman.
Anna merasa lemas, perasaan mulai tak enak mengenai keselamatan Raja Atlantic. Tiba-tiba saja seseorang menepuk pundaknya, kontan itu membuat Anna kaget.
"Ya ampun, ini orang tua suka banget bikin jantung gue jedag jedug," protes Anna membuang napas kasar.
"Meir menunggu di halaman depan kerajaan," ucap Ros.
"Ros, aku berubah pikiran. Hari ini kita batalkan saja perjalan itu, aku harus segera menyelamatkan Raja Atlantic," ujar Anna, ia melangkah tergesa meninggalkan Ros.
Ros mengerutkan dahinya, menatap kepergian Anna. Namun, sesaat kemudian ia melihat tepat ke hamparan langit yang tiba-tiba saja mulai gelap.
"Sepertinya bencana besar akan terjadi," gumam Ros.
_____
Ros agak misterius juga, ya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
I am [Not] A Princess | End
RomanceBagaimana jika kau terbangun di dunia lain, lalu menjadi seorang Putri dan Istri Pangeran tampan dalam sebuah Novel Romance? Itulah yang Anna rasakan sekarang, tertidur pulas di sebuah perpustakaan sekolah dan justru terbangun di dunia lain. "Kau Is...