7. Tidur Bersama

33K 3.4K 49
                                    

Halo, bantu Anna yuk. Jangan lupa tuangkan komentar yang paling gemes ketika kamu baca bagian part ini.

Happy Reading.
____
Anna mencoba memejamkan mata dan berharap bisa kembali ke dunia nyata lagi, tetapi nihil. Yang ada gadis itu malah susah tidur sekarang, ia masih terjaga.

Pintu terbuka, eksistensi Atlantic membuat atensi Anna beralih. Gadis itu menatap Pangeran Atlantic was-was. Tidak mungkin mereka harus tidak satu ranjang, sedangkan Anna sendiri bukanlah istri Pangeran Atlantic.

Atlantic lantas melepas jubah berwarna emas yang menutupi bagian belakangnya, menggantung kain tebal itu pada sebuah besi yang berdiri tegak. Lalu ia melepas jas dan kain dalam merah yang menutupi tubuh atletisnya.

"Stop!" teriak Anna histeris, ia tidak bisa.

Atlantic langsung terlonjak kaget, ia pikir istrinya itu sudah tidur. "Kau belum tidur?"

"Menurut lo?" Anna malah nyolot. Bagaimana tidak, sudah jelas sekarang ia melek itu berarti belum tidur.

"Baguslah jika kau belum tidur, aku ingin melalukan banyak aktivitas denganmu dulu," sanggahnya, lalu diakhiri dengan cengiran khas itu.

Banyak Aktivitas sebelum tidur?

Tidak, Anna membuang jauh-jauh pikiran buruk itu. Awas saja jika dia berani macam-macam, maka Anna pastikan dia akan terlempar ke kutub selatan.

Atlantic melepas seluruh atasannya hingga sekarang pria itu telanjang dada. Anna ingin menangis, ia hanya melihat perut six pack itu pada salah satu anime yang tak sengaja ia tonton. Sekarang, Anna melihat yang asli.

Kontan, gadis itu langsung membalikkan tubuhnya hingga membelakangi Atlantic. Merutuki diri sendiri yang tiba-tiba degdegan melihat perut kotak-kotak itu. Sial.

Selesai melepas semua atribut kerajaan yang super ribet itu, kini Pangeran Atlantic memakai baju yang jauh lebih simpel dan tidak terlalu repot.

Ia mulai merangkak naik ke atas ranjang lalu merebahkan tubuhnya di sebelah Anna. Tiba-tiba tangan kekar itu bergerak memeluk perut Anna. Membuat sang empunya tersentak kaget.

"Biasanya sebelum tidur kau selalu menatap mataku lebih dulu, dengan begitu kau bisa tidur nyenyak," sindir Atlantic.

Anna mengerjapkan matanya beberapa saat, mencoba menetralkan perasaan aneh yang membuncah di dalam hati.

"Lihat aku, Anna," perintah Atlantic yang semakin mengeratkan pelukannya sehingga Anna merasakan kepalanya menyentuh dada bidang milik pria itu.

"Lepaskan aku," titah Anna dengan suara datar, ia sudah tak sanggup merasakan banyak kupu-kupu yang menggerogoti perutnya.

"Tidak, sebelum kau menatap mataku dulu," tolak Atlantic.

Anna benar-benar kalut. Jika ia membiarkan Atlantic dalam posisi sekarang, yang ada ia tidak akan pernah bisa tidur selama-selamanya.

"Oke." Anna langsung membalikkan tubuhnya, hingga kedua mata itu saling berpandangan dalam garis yang sama.

Atlantic langsung tersenyum semringah, menatap wajah Anna sebelum tidur adalah sebuah ritual wajib untuknya.

"Ya udah, lepasin sekarang atau gue tendang benda keramat lo?" ancam Anna, yang sama sekali tidak akan mempan sebab Atlantic tidak paham.

Bukannya menyingkirkan tangannya dari sana, Atlantic justru semakin menarik tubuh mungil Anna hingga jarak antara keduanya semakin intens.

"Lepasin gak!" teriak Anna, mencoba memalingkan wajahnya tetapi tak bisa. "Pangeran sialan! Akan kuberi tahu pada seluruh rakyat kalau kau adalah pengerah paling mesum di atas bumi ini!"

Bukannya marah, Atlantic justru tertawa pelan mendengar ocehan istrinya yang ngawur itu. "Kau lebih sering marah, ya. Juga sering mengucapkan kalimat yang kupahami. Oh iya, aku harap kau tidak lupa kita ini suami istri," sergahnya nyengir.

Anna tak bisa bernapas leluasa, wajah Atlantic benar-benar dekat dengannya. Sekali Anna bergerak, maka ia pastikan kepalanya akan menabrak hidung mancung yang terpahat sempurna itu.

"Bego, gue bukan istri lo!" semprot Anna semakin kesal, ia sudah tidak kuat dengan posisi dekat ini.

Tak ada lagi jawaban dari Atlantic, dan sialnya pria itu memejamkan mata. "Kurang ajar, berani-beraninya lo--"

Sebuah kecupan langsung mendarat mulus di bibir tipis Anna, membuat mata gadis membulat sempurna.

"Sialan lo! Enyah dari hadapan gue!" teriak Anna murka.
_____

Namanya juga jomlo, elus dada aja:)

I am [Not] A Princess | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang