Azela dan lukanya

3.5K 235 11
                                    

"Kamu mau kemana?" Tanya Azela pada Rayon yang tengah memakai sepatu.

Rayon meliriknya sekilas dan kemudian fokus untuk mengikat tali sepatunya.

"Mau ngumpul sama teman, aku gak lama."

Azela menganggukkan kepalanya pelan dan kemudian berjalan mendekati cowok itu. Rayon menatap kehadiran Azela dan kemudian menarik tangan gadis itu pelan dan mambawanya untuk duduk tepat disebelahnya.

"Muka kamu pucat banget, kamu gapapa?" Tanya Rayon perhatian.

"Pucat? Masa sih?"

Azela merasa tidak ada yang salah dari fisiknya, ia tidak merasa lemas atau bahkan demam tapi Rayon malah mengatakan wajahnya pucat.

"Mungkin karena bangun tidur kalik," lanjutnya dengan fikiran yang positif.

"Syukurlah, kamu gak ada rencana mau pergi kan sama teman kamu?" Tanya Rayon memastikan.

"Kayaknya sih enggak, tapi gak tahu juga sih. Emangnya kenapa? Gak biasanya kamu kek gini," ucap Azela jujur.

Rayon tertawa pelan sambil meraih pipi Azela dan kemudian mengelusnya dengan lembut, tangannya berhenti sejenak dan kemudian sorot matanya tertuju pada bibir ranum Azela.

"Can i get a kiss?" Tanya Rayon pelan.

Azela menganggukkan kepalanya pelan dan kemudian mengecup bibir Rayon sebentar. Keduanya saling diam, tak ada topik lagi setelah Azela memberikan ciuman ke bibir milik Rayon. Entah kenapa suasananya menjadi canggung.

"Harusnya hubungan kita adem kek gini," ucap Azela memecah keheningan antara mereka.

"Aku bakalan berusaha buat perbaiki hubungan kita," jawab Rayon meyakinkan Azela.

Semoga saja kata-kata Rayon barusan bisa di pegang dan semoga saja ia memang benar-benar melakukan itu. Tapi sayang sekali, Azela tidak bisa mempercayai Rayon lagi. Rasa kecewanya pada Rayon sangat mendalam, mencoba untuk percaya lagi mungkin akan sulit baginya.

"Kalau kamu mau pergi, jangan lupa kasih tahu aku."

"Nomor aku masih kamu blokir," jawab Azela cepat.

Benar, nomor Azela di blokir oleh Rayon. Tidak hanya nomornya, semua akun sosial media yang dipunya pun di blokir oleh Rayon. Seolah-olah Azela tidak boleh tahu bagaimana dirinya di sosial media, Azela sebenarnya tahu ada apa di Instagram pribadi milik Rayon. Disana banyak foto cowok itu dengan Fea, seakan-akan Fea lah yang berpacaran dengan Rayon dan Rayon menyembunyikan semua akunnya dari Azela agar gadis itu tidak mengetahui nya tapi sayangnya Azela tidak sebodoh itu dan Azela hanya bisa diam saja, ia sama sekali tidak berkomentar.

"Aku udah hapus nomor kamu," kata Rayon tanpa rasa bersalah.

Azela menghela nafas pelan dan kemudian beranjak dari tempat duduknya.

"Kalau keluar jangan lupa kunci pintu," ucap Azela sambil pergi meninggalkan Rayon yang masih duduk di atas sofa.

***

"Lo serius? Berarti kalian berdua gak pernah ngobrol lewat chat gitu?" Tanya Stevie sambil menarik kursi kecil yang berada di dekat lemarinya.

"Mungkin terakhir chatingan sekitar dua tahun yang lalu sih, udah lama banget. Intinya semenjak gue tinggal dirumah Rayon, kita gak pernah chatingan lagi."

"Aneh tahu gak," ujar Stevie.

"Emang aneh, nomor gue di blokir pertamanya sama dia cuman karena gue selalu telphone dia tiap malam buat nyuruh balik dan tadi sore katanya nomor gue udah di hapus. Anjing banget gak sih jadi orang?"

RAYON [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang