"BAHAHAHA AKHIRNYAA LEGA GUE!" Arfa meregangkan badannya. Mereka sudah pulang, dan kini sedang kumpul dirumah Andra. Perjalanan tiga jam itu melelahkan-tapi dengan keadaan capek dan lelah-semua orang tertidur pulas selama perjalanan itu berlangsung.
Baru saja Arfa hendak menuju motornya, ia diberhentikan oleh Zeno. "Fa, ada kabar dari Angga."
Cowok itu mendadak berhenti. Keadaan menjadi tegang, apalagi dengan raut muka Zeno yang tidak bisa diartikan.
"Kabar apa?" Arfa menatapnya serius. Apa lagi, ya tuhan!?
"Angga emm dia udah ditunangin-"
Mata Arfa seketika melebar. Ia tak percaya. Mulutnya kaku, tidak dapat merespon apa-apa.
"-dan katanya dia dipaksa sama mamanya. Hari ini, acara tunangannya dihalaman perumahan Angga. Dia minta buat ngabarin ini ke lo, setelah semuanya selesai." Zeno meratapi Arfa sedih. Bahkan ia tidak tahu harus bagaimana saat melihat tatapan Arfa kosong.
Rian yang menyadari keduanya sedang dipojokan itu menghampiri. "Ey, no. Kenapa nih? Kok pada diem-diem aja?"
Zeno menggeleng pelan. "Maaf, fa. Gue cuman ngelakuin apa yang diminta Ang-" kalimat Zeno terputus waktu Arfa tiba-tiba menaiki motornya dan segera mengegas dan pergi begitu saja.
[A R F A POV'S]
Entah kenapa, badan gue langsung bertindak tanpa gue suruh. Gue ga peduli. Gue ga nyangkal kalo Angga bakal suatu hari ninggalin gue. Tapi, gue marah. Gue sumpah ga peduli apapun alasan dan kata-kata lembut dia sekarang. Gue cuman geram, kenapa dia ga pernah cerita sama gue sama sekali!?
Lo kira gue bakal diem aja? Gak bakal.
Gue ngegas pedal motor dengan cepat. Ga peduli gue diklaksonin orang. Ini udah jam 8 pagi. Dan gue yakin, itu acara udah mau mulai.
Diperjalanan, gue terus memaki-maki pacar gue itu. Hampir 20 menitan, dan akhirnya gue sampe di halaman yang luas. Kalo kalian inget, ini tempat yang sama dengan hari ulang tahun Angga.
Gue ketawa miris waktu ngeliat Angga udah siap dengan setelan jasnya, dan naik ke panggung yang mewah itu. Disampingnya, ada cewek dengan gaun rapi duduk disampingnya.
Gue nengok kanan-kiri. Pantes aja sih dia belum nge-notice gue, rame banget. Mulai dari anak-anak basket, temen sekelasnya, Dita, Danny, Orang-tua dia juga udah rapi banget.
Sialan. Sial. Gue ngegigit bibir bawah gue. Lagi-lagi, cuman gue yang berpakaian ga etis gini. Baju ini bekas semalem, dan tentu udah lecek banget.
Gue makin ga percaya diri ada disini. Karangan bunga dan hiasan mewah itu ga cocok sama gue yang berpakaian ga normal gini.
Gue ngeliat Angga didepan sana, tersenyum manis ke arah cewek itu. Kalo gasalah, dia temen seangkatan gue. Namanya, Kirana. Ah, sial.
Tanpa sadar, tangan gue mengepal kuat. "Sial banget gue hari ini." Gue bergumam. Gue memejamkan mata.
Waktunya buat nyerah. Gue bisa ngedenger bisikan-bisikan dari orang disana yang natap gue aneh. Ada yang mandang gue jijik, ada yang pura-pura ga kenal sama gue, dan lain sebagainya.
Kaki gue mengarah buat balik. Hati gue udah sakit sejak si Angga naik bareng itu cewek. Mampus kan, kenapa gue masih punya harapan sama dia. Pikiran gue sejak awal itu bener, Angga kan demennya sama cewek cantik. Bukan cowok bebal, egois, begajulan kayak gue. Brengshake.
Gue bergumam dalam hati. "BANGSAT LO, ANGGA!"
Andai gue bisa neriakin itu sekarang, tapi nyatanya hati gue masih sayang sama dia. Gue ga bisa ngerusakin acaranya lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/296255592-288-k665785.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AnggArfa
Roman pour AdolescentsArfa; anak geng plus berandalan ini harus bisa menerima kalau kejadian itu mengubah hidupnya 180 derajat. Siapa lagi kalau bukan dengan Angga, cowok dingin yang bikin kepala Arfa pusing setiap ketemu!! WARNING! Ini cerita BxB alias homo, yang gasuka...