Warning! May contain 17+!
Sagara semakin ke sana semakin ke sini😌
***
Kepala Sagara bergerak miring ke kanan dan ke kiri untuk memperdalam ciumannya dengan Nasya. Tangan lelaki itu terangkat menuju belakang kepala Nasya untuk menarik gadis itu agar semakin dekat dengannya. Bibir Sagara terus bergerak melumat, menyesap, dan sesekali menggigit dengan gemas bibir Nasya. Tubuhnya terus merapat ke arah Nasya, saling menempel bak lem super. Mereka seolah lupa kalau saat ini tengah berada di kolam renang terbuka yang memungkinkan siapapun untuk memergoki aksi mereka.
Sagara memutus tautan bibirnya dari Nasya dengan tak rela, ia lantas membuka kedua matanya yang langsung memaku bola mata Nasya yang telah terbuka.
"Jangan pake baju renang kayak gini lagi," bisik Sagara dengan suara yang semakin serak pun parau.
Nasya mengernyit sambil berusaha menetralkan napasnya dan debar jantungnya yang menggila.
"Kenapa?"
"Terlalu seksi."
Seketika itu juga Nasya tampak gelagapan. "Y-ya baju renang emang kayak gini, masih mending gue nggak pake bikini."
"Jangan!" seru Sagara dengan mata membesar. "Awas aja kalau lo sampe pake bikini!"
Melihat Sagara yang tampak panik seolah Nasya akan memakai bikini di lain waktu membuat gadis itu tertawa renyah. Ia tidak tahu saja kalau tawanya berhasil menarik perhatian Sagara hingga lelaki itu terpana untuk kesekian kalinya.
Detik selanjutnya tawa Nasya langsung terhenti karena bibir Sagara kembali membungkam bibirnya. Nasya terkejut bukan main, apalagi Sagara langsung mencium bibirnya dengan ganas. Melumatnya berulang kali, menyesap bergantian bibir atas dan bibir bawahnya hingga berhasil membuat Nasya pening. Tangan Sagara mulai bergerak naik mengelus lengan Nasya dengan gerakan ringan, kemudian tangannya bergerak turun ke pinggang Nasya, menariknya mendekat, semakin merapatkan tubuh bagian bawah mereka, dan sesekali tangannya meremas pinggang Nasya.
"Hhhh ... " desah Nasya saat Sagara melepas sejenak ciuman mereka sebelum kembali memagut bibirnya.
"Wow! Sagara pinter nyosor ya!"
Suara lantang yang terdengar tiba-tiba membuat Sagara dan Nasya langsung menjauh secara refleks. Kedua remaja itu melotot ketika mendapati Arhan tengah berjalan mendekat ke arah kolam renang. Seketika wajah kedua remaja itu langsung pias ketika melihat raut Arhan yang tampak serius dengan mata yang menyorot tajam. Mereka menelan ludah dengan susah payah ketika Arhan berjalan semakin dekat dan berhenti tepat di tepi kolam.
Tak disangka, kejadian selanjutnya membuat Nasya dan Sagara melongo. Mereka mengira kalau Arhan akan mengomel, tetapi lelaki itu justru menyemburkan tawanya dengan kencang.
"Santai aja, muka kalian kayak orang yang baru lihat hantu," ledek Arhan lantas melanjutkan tawanya.
Ingin sekali Nasya memukul dan memarahi kakaknya saat ini. Namun, ia justru terdiam dengan wajah memerah malu. Sagara pun tak berbeda jauh dengannya, lelaki itu hanya terdiam kaku dengan raut datar, namun pipinya agak memerah, sepertinya ia juga merasa malu.
"Sumpah, gue nggak nyangka hubungan kalian udah sejauh itu," tutur Arhan sambil mengangkat tangan kanan dan tangan kirinya lantas menyatukannya seperti membuat perumpaan kedua orang yang sedang berciuman. Dengan laknatnya ia kembali tertawa saat melihat wajah kedua orang di depannya bertambah merah. "Ya udah gue masuk dulu. Yang tadi jangan dilanjut ya? Entar kalau Sagara kebablasan bahaya, gue nggak mau punya keponakan di usia delapan belas tahun."
***
Malamnya, rombongan Rendy keluar kamar dan beranjak untuk makan malam di hotel tersebut. Mereka duduk berhadapan di satu meja yang sama. Sagara duduk bersebelahan dengan Rendy, sedangkan Nasya berada di hadapannya dengan diapit oleh Arhan dan Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Future (TAMAT)
Teen Fiction"Jauh-jauh dari gue, atau gue bakal cium lo sekarang." Kalimat itulah yang dilontarkan oleh Sagara kepada Nasya--adik kelas yang tiba-tiba mendekatinya. * Masa depan. Hal yang tidak dapat diketahui oleh manusia, tidak dapat ditebak, dan tidak dapat...