Warning! May contain 17+! Untuk beberapa bab ke depan juga. Kalo ga nyaman bisa di-skip.
***
Rombongan yang dibawa oleh Rendy tiba di Bali nyaris tengah hari. Cuaca yang begitu panas membuat mereka memutuskan untuk langsung ke hotel dan beristirahat, lagi pula mereka juga merasa cukup lelah.
"Arhan, kamu satu kamar dengan Bintang," tutur Rendy seraya menatap ke arah Arhan.
"Kalau saya gimana, Pak?" tanya Nasya, satu-satunya perempuan dalam rombongan tersebut.
Rendy beralih menatap Nasya yang berdiri di sebelah Sagara dengan tangan saling bergandengan. Sejak berangkat hingga tiba di Bali, kedua remaja itu terus menempel bak lem yang tidak mau dipisah. "Kamu tidur sendiri. Sagara, kamu sama saya," tunjuknya ke arah Sagara.
Sagara mengangguk patuh, kemudian ia melepaskan tautan tangannya dengan Nasya. Ia tersenyum singkat ke arah gadis itu sebelum beranjak memasuki kamarnya.
"Nempel melulu kalian," sindir Arhan kepada Nasya setelah melihat Sagara memasuki kamar.
Bintang mengangguk setuju. "Kasihan kaum jomlo kayak kita ya, Han?"
Arhan mengangguk dengan raut dramatis, ia lantas merangkul pundak Bintang. "Kita jomlo diem aja deh."
Kedua lelaki itu lantas memasuki kamar mereka, meninggalkan Nasya yang terdiam di tempat dengan kepala menggeleng heran. Selepas kepergian Arhan dan Bintang, ia beranjak memasuki kamarnya. Melepas sepatu, menaruh koper, kemudian berjalan menuju jendela di kamar tersebut yang menghadap langsung ke arah birunya lautan. Ia mengulas senyum senang melihat pemandangan di depan sana, ketika matanya bergerak turun dan menangkap pandang kolam renang yang amat luas di bawah sana, seketika bola matanya berbinar. Sebagai seseorang yang bisa dibilang hobi berenang, ia pun sangat ingin mencicipi berenang di kolam tersebut.
Nasya buru-buru membuka ponsel lantas mengirim pesan untuk Arhan.
Nasya:
Bang, renang yuk!
Arhan:
Panas-panas begini masa renang.
Nggak dulu ah.Entar sore aja.
Bibir Nasya mengerucut saat membaca balasan dari kakaknya, namun ia tak protes.
Nasya:
Oke deh, entar sore ya.
Lo ajak Kak Gara sekalian, Bang.
Arhan:
Yayaya.
***
Ketika hari beranjak sore, Nasya buru-buru mengganti pakaiannya dengan baju renang. Tadi ia mendapatkan pesan dari Arhan yang menyatakan kalau lelaki itu serta Bintang, Sagara, dan Pak Rendy sudah turun menuju kolam renang. Selesai mengenakan baju renangnya, ia mengambil kardigan panjang untuk menyelimuti tubuhnya lantas bergegas menuju kolam renang.
Kolam renang tak begitu ramai ketika Nasya tiba. Ia mengedar, mencari-cari keberadaan Arhan, Bintang, Sagara, atau Rendy. Ketika melihat Arhan melambai ke arahnya dengan badan yang sudah menyebur ke kolam renang, ia pun bergegas menghampiri kakaknya.
Sebelum sampai di tepi kolam, Nasya melihat Sagara tengah duduk di kursi pantai sambil bermain ponsel. Untuk sesaat ia menelan ludah melihat Sagara bertelanjang dada, lelaki itu hanya mengenakan celana pendek di atas lutut. Astaga, tolong kuatkan imannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Future (TAMAT)
Roman pour Adolescents"Jauh-jauh dari gue, atau gue bakal cium lo sekarang." Kalimat itulah yang dilontarkan oleh Sagara kepada Nasya--adik kelas yang tiba-tiba mendekatinya. * Masa depan. Hal yang tidak dapat diketahui oleh manusia, tidak dapat ditebak, dan tidak dapat...