10.Tanda lahir?

40 7 0
                                    

Sekeras apapun aku mencoba melupakan dirimu, namun rasa rinduku padamu yang semakin membara saat ini,

_Aris satya Anandhanu

••••

Sedalam apapun rasa cintaku padamu, jika dirimu tidak cinta maka akan terbuang percuma,

_Tissa Anindya adista

_o0o_
He
Happy Reading
_o0o_

Setelah selesai makan mereka berkumpul bersama di kamar Tissa berniat merancang strategi ke dua, yang akan mereka jalan kan agar misteri tentang Aris segera terpecahkan,

"Jadi gimana nih kelanjutan nya?," Tanya Reva memecah keheningan mereka,

"Strategi kita yang pertama hampir di lacak sama anak anak Zervanos yang lain, untung ada gue," Ucap Arya menyombong dirinya sendiri,

Reva yang mendengar hal itu merasa sangat kesal dia hanya memutar bola mata nya malas,

"Makasih," Ucap Tissa,

"Udah deh kita tuh disih kerja sama bukan ngandelin pahlawan kesiangan kayak Arya!," Sewot Najwa,

"Disinih niat gue baik, malah di hina!," Balas Arya ngegas,

"Udah deh jangan ribut terus kasihan Tissa!," Lerai echa,

"Jadi gimana saa?," Tanya killa,

POV:
"Dorr,,," Suara tembakan,

"Awassss!," Teriak Tissa,

"Arghh!" Rintihan anak laki laki sambil memegang dadanya yang terkena goresan peluru,

"Kamu enggak apa apa?," Tanya Tissa,

"Aku enggak kenapa kenapa, cepet kita lari!,"

Mereka berpegangan tangan lalu lari sekuat tenaga menjauh dari tempat itu,

Setelah cukup lama mereka berlarian,
Kini keadaan sudah cukup aman,
Mereka kini berada di tepi danau yang cukup luas dan indah pemandangan nya,

Mata Tissa tak henti tentinya memandang anak laki laki yang tampan dan berani itu,
Mata Tissa terarah ke luka anak itu,

"Kamu terluka!,"

"Ini hanya luka kecil,"

"Tapi kalo enggak segera di obati bisa infeksi!,"

"Enggak usah!,"

"Sinih aku obatin!," Paksa Tissa,

"Aku bilang enggak usah!,"

"Kamu keras kepala!,"
lalu Tissa membuka paksa kaos yang di kenakan anak laki laki itu

"Eh ehh kamu ngapian!,"kaget anak itu,

Tissa untuk Aris [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang