35. Mulai membaik

23 2 1
                                    

Engga gitu konsepnya. Masak semua readers nya pasif. Gak seru dong.

Sedikit cerita dongg gyus.

Ini gimana, liburan udah tiba harusnya jadi kesempatan luang buat namatin cerita ini. Tapi malah sibuk terus.

Pas hari gak sibuk malah tantrum otaknya ngk bisa di ajak kerjasama.

Mana ada cowok kampret yang ganggu in mulu. Gk tau deh siapa. Kalian cari sendiri.

Profile akunya tangan fuck!

Gyus sebelumnya mau minta maaf kayaknya aku bakal ingkar janji buat namatkn cerita ini di akir tahun ini tapi kayaknya emang gak bisa.

Karena partnya masih banyak dan authornya emang lagi sesibuk itu.
Sibuk ngelupain dia wkwkwk.

Lanjut~

°°°°

Sama seperti hati-hari yang lainya. Para siswa-siswi Sma Galaksi kini sedang menjalankan aktivitas seprti biasa. Namun jangan lupa hari ini adalah hari pengambilan nilai bahasa. Dan hari H-1 ujian kenaikan kelas.

"Bagaimana jika kelas bahasa ini kita awali dengan presentasi dari ketua osis kita yang sangat membanggakan," Ucap Pak indro kepada segerombolan cowok yang sedang membaca ulang naskah tugas mereka.

Karena hari ini hanya kelas 11 yang mengambil nilai ujian jadi kelas 12 bebas setidaknya untuk hari ini.

"Emang bener pilihan kita jadiin Arya ketua osis, prestasinya mampu mendulang tinggi popularitas sekolah kita, bahkan sekolah kita akan ganti nama berkat saran Arya," Pak indro memang orang yang heyper. Jika sudah merasa terpukau dengan seseorang maka akan terus-terusan memujinya. Begitupun sebaliknya.

Arya yang di puji hanya senyum-senyum tipis.

Kevin menepuk bahu Arya. "Pencapaian saya pas jadi ketua osis engga pernah di apresiasi seistimewa ini Pak?" Ucap Kevin dengan nada ketus.

Pak indro enggan untuk menjawab dan langsung mengalihkan pembicaraannya. "Saya mau lihat openingnya dulu," Lalu pak indro berlalu begitu saja.

Aris mendekat, melepas tangan Kevin yang sedang merangkul Arya. "Iri?"

Kevin menampilkan wajah tidak sukanya. "Kenapa gue iri sama ketua osis penganti yang engga ada gunanya kayak dia,"

Aris menujukan jarinya tepat di wajah Kevin. "A loser who doesn't want to be humble,"

Rahang Kevin mengeras menahan emosi, jika dia membuat keributan maka dirinya akan terkena hukuman lagi. Dengan amarahnya Kevin berjalan keluar dari Aula.

Setelah opening selesai, ketua panitia mempersilahkan untuk yang mau menyampaikan puisinya terlebih dahulu.

"Tunggu-tunggu, bagaimana jika ketua osis kebanggaan kita yang akan presentasi terlebih dahulu," Saran Pak indro.

Mcnya pun mempersilahkan Arya. "Silakan kepada Arya untuk naik ke podium.

Mau tak mau Arya harus naik ke podium.
Sorak-sorak ramai. Lantang terdengar menyoraki Arya yang berada di atas panggung.

Tissa untuk Aris [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang