18. Si cupu teryata suhu

31 3 0
                                    

"Terdiam bukan berarti tidak bisa melawan!"

-Tiasa Anindya adista-

°

°°°


_o0o_
H A P P Y
R E A D I N G
_o0o_

°°°°

Setelah kejadian semalam, Tissa sama sekali tidak bisa tidur, dia terus terbayang bayang kejadian yang terjadi di pesta semalam.

Jam sudah menunjukkan pukul 05.00 manun mata Tissa seakan kantuk Tissa tidak kunjung datang.

Tissa bangun dari posisinya lalu duduk di tepi ranjang, Tissa meraih bonekah beruangnya.

Sambil meneluk nya erat Tissa meneteskan air matanya.

"Bibby, Masa Tissa harus gini terus, Tissa tuh pengen jadi diri sendiri tapi Tissa harus gimana?" Ucap Tissa pada bonekahnya.

"Iya sih tau Tissa itu harus tetep berjuang, Tissa yakin banget kalo Aris itu malaikat penyelamat Tissa!".

" Awal ketemu Aris aja Tissa ngerasain perasaan aneh banget kayak rasa nyaman, tapi Aris sih masih aja nyebelin dia enggak mau peka!" Sudah menjadi kebiasaan Tissa sejak bibby ada di rumah nya, dia selalu mencerahkan isi harinya.

Dengan bibir nya yang tersenyum namun matanya terus saja mengeluarkan cairan bening itu.

°°°°

Saat ini sma Galaksi sedang gempar, bagaimana tidak?

Kajadian pada saat pesta itu membuat orang tua Aris harus datang ke sekolah, sedangkan Aris adalah salah satu murid paling berpengaruh di sma Galaksi.

"Saya harap kedatangan tuan Danu di sinih bisa memberikan efek jerah kepada Aris!" Ucap bu Tiasningih.

Dengan santai nya Danu menjawab, karena Aris tadi malam sudah menceritakan ssmua kronologi permasalahan nya.

"Tentu saja bu, jika anak saya memang salah maka saya sendiri yang akan menghukum nya,".

" Anak tuan dengan lancang telah memukul anak saya!" Ucap bu Tiasningih lagi.

"Ouh, benarkah bagitu kenapa anak saya memukul tanpa sebap, apa ibu Tiasningih mengetahui penyebab nya?" Sekarang giliran Danu bertanya.

Bu Tiasningih tampak dia sejenak sebelum menjawab, karena Rakes Anandhanu terkenal dengan kecerdikannya.

"Tentu saja saya tau, dan apakah pantas memukul orang tanpa sebab seperti Aris, apalagi itu anak saya dan Aris terus memukulinya dengan membabi-buta?"

"Bu Tiasningih, seharusnya anda membedakan antara pekerjaan anda dan setatus anda menjadi seorang ibu!"

"Apakah anda tidak mengerti perasaan seorang ibu tuan Danu?".

" Tentu saya sangat mengerti bu Tiasningih, tapi sebelum nya tanya kepada Putra anda terlebih dahulu, apa pantas menyentuh dengan lancar calon menantu saya?" Jawaban Danu kali ini sangat lah mengejutkan semua orang yang ada di sanah termasuk Aris dan Kevin.

Tissa untuk Aris [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang