23. Penyemangat!

30 3 0
                                    

Kini aura mencengkam sangat terasa. Bagaimana tidak dua geng besar sedang berhadapan di lapangan yang cukup luas.

Jika di bandingkan anggota Zervanos geng dan Hervator owl jumlahnya tidak sebanding. Saat ini anggota Zervanos di bagi menjadi 3 pasukan, pasukan yang pertama berada di rumah sakit tempat anggota Zervanos korban pengeroyokan di rawat, pasukan ke dua berada di markas guna menjaga keamanan markas agar penyusup tidak bisa memasukinya. Dan pasukan yang terakhir bersama Anggota inti Zervanos geng berada di medan tempur saat ini.

"Udah siap kalah rupanya? ZERVANOS!" Suara berat dari cowok berwajah bengis yang kini berada tepat di hadapan Aris.

Tampa sedikitpun rasa takut Aris juga semakin mendekat. "Zervanos geng tidak pernah mengenal kata kalah!" Balas Aris.

"Tapi kali ini Zervanos akan kalah, terutama kau Aris!" Tambah cowok bengis itu lagi.

"Alex Dewa Andreal, pengecut!" Bisik Aris yang seketika memancing emosi Alex.

Ya, cowok berwajah kriminal dan bengis itu adalah Alex ketua Hervator owl.

"SERANG!" Seru Aris sambil mengangkat tangan kanannya.

Begitupun pihak lawan juga menyerukan tanda serang yang di pimpin oleh Alex.

Anggota inti Zervanos mengambil posisi paling depan untuk melindungi anggotanya yang lain.

Bugh... Bugh... Dengan brutal Rio langsung menyerang lawang sampai tidak berdaya satu-persatu. "Maju lo!"

Daniel Langsung mengincar mangsanya, Zidan seseorang yang sangat di benci oleh Daniel. ZIDAN, LAWAN LO GUE!"

Zidan hanya tersenyum. "Masih dendam lo?"

"Banyak cincong anj*!" Seketika Daniel langsung melayangkan baku hantam dengan Zidan. Di kala emosi telah menguasai Daniel berubah seperti orang yang kesetanan. Sambil berteriak dan mengucapkan kata-kata mutiaranya.

Kini Aryapun sedang sibuk mengalahkan lawanya, namun Arya melihat ada salah-satu anggotanya yang babak belur di hajar oleh Pasukan inti Hervator.

"Damian Wasuuu!" Arya berlari dan langsung menghantam wajah Damian dari samping.

'Bughhh...' sangking kerasnya pukulan Arya membuat Damian tersungkur ke tanah.

Damian memegangi rahangnya yang terasa perih. Kembali bangkit dan 'Bughhh' membalas pukulan Arya hingga sudut bibir Arya berdarah.

"Hehehe" Arya hanya terkekeh sambil mengusap darah segar yang mengalir di sudut bibirnya.

'Bugh... Bughh... Bughh'

Ketika Arya dan Damian baku hantam dari belakang Arya sesorang mengendap-endap sambil membawa balok kayu.

Sosok itu mengarahkan balok kayu tepat di kepala Arya dan belum sempat memukul ke kepala Arya terlebih dahulu sosok itu tersungkur ke depan karena Arka menendang punggung sosok itu dengan keras. "Berani kok nyerang dari belakang!"

Kini beralih ke perkelahian yang lebih sengit lagi, Antara Aris dan Alex.

"Akirnya gue punya kesempatan bunuh lo di sinih Aris!" Ucap Alex yang seolah-olah meremehkan Aris.

"Coba aja kalau mampu!" Remeh Aris.

'Bughh' Aris melayangkan pukulannya ke arah Alex dan mengenai rahang sebelah kanan Alex.

Alex juga ingin membalas dengan melayangkan pukulannya ke arah Aris, namun Aris berhasil menangkisnya.

"Gue tau siapa kelemahan lo, gue bakal rebut dia dari lo!" Ucapan Yang di lontarkan Alex seketika membuat mata Aris membulat, rahangnya menegas dan genggaman tangannya semakin mencengkram erat tangan Alex.

Tissa untuk Aris [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang