20. Terbongkar

45 3 0
                                    

"Hanya tentang sebuah luka yang tidak akan pernah sembuh!"

-Tissa Anindya Adista

°°°°

_o0o_
Happy
Reading
_o0o_

°°°°°

Tissa membuka mata nya perlahan, berusaha beradaptasi dengan cahaya yang begitu menyilaukan.

Matanya melihat ruangan bernuansa putih dan juga alat alat medis di sekitar nya.

Tissa menengok ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan seseorang, namum nihil tidak nampak seseorang yang sedang dia cari.

Kelekkkk

Pintu di runagan itu terbuka dan menampilkan sosok peria jangkung yang tampan.

"Arya," Panggil Tissa.

Arya hanya tersenyum hangat ke arah Tissa sambil berjalan mendekati brankar rumah sakit yang terdapat Tissa sedang berbaring di sanah.

Tampak juga kiran berjalan di belakang Arya.

Sambil meneteskan air matanya terlihat sangat jelas raut wajahnya yang khawatir Kiran mengelus kepala Tissa dengan sangat lembut.

"Bunda jangan nagis, Tissa baik baik aja kok!" Ucap Tissa berusaha menenangkan Kiran.

"Bunda takut sayang kalo kamu kenapa napa," Kiran menyeka air matanya dan berusaha menampilkan senyum hangat nya.

"Kamu pasti kuat!" Kiran kembali berucap menyemangati Tissa.

"Tissa kuat bunda, tapi tubuh Tissa yang lemah!"

Detik itu juga hati Kiran seakan teriris iris, hatinya merasakan sakit yang sangat teramat, bagaimana dia bisa menyembunyikan banyak sekali rahasia dari Tissa, gadis yang malang.

Karena tak kuasa menahan isak tangisnya Kiran berlari ke kuar ruang rawat Tissa.

"Bunda!" Panggil Arya ketika melihat bunda nya berlari.

"Bunda kenapa ya Arya?" Tanya Tissa.

"Mungkin bunda butuh waktu, enggak tega lihat lo sakit!" Balas Arya.

"Aris mana, bukannya Aris yang bawa gue ke sinih ya?" Pertanyaan yang Tissa lontarkan seketika mampu membuat Arya bungkam.

"Gue kasih tau kebenaran yang diri gue sendiri enggak bisa nerima itu!"

"Sebagai sahabat gue percaya sepenuhnya sama lo!"

"Tolong jangan kasih tau Tissa!"

Ucapan Aris yang terngiang-ngiang di ingatan Arya.

"Arya jawab kok malah bengong?" Tissa kembali bertanya.

"Gue yang bawa lo ke sinih, kok lo bisa bilang Aris sih, mimpi kalik lo!" Balas Arya.

"Apa itu cuma halusinasi atau sekedar mimpi?" Tanya Tissa pada dirinya sendiri.

Tissa untuk Aris [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang