13.00 WIB
Bel sekolah sudah berbunyi tiga kali, saat yang telah di nanti nanti oleh seluruh siswa siswi Sma Galaksi, saat nya jam pulang sekolah telah tiba.Aris dan teman temannya sedang berada di parkiran motor, mereka sedang asik berbincang dan menentukan agenda pertemuan di markas sore nanti.
"Pokok nya nanti jangan lupa kuyy!" Daniel berseru keras sambil mengacungkan jempolnya.
"Asik dugem nanti kita selibaww," Arya ikut heboh sendiri.
"Aris!" Panggil Tissa yang entah sejak kapan berdiri di samping motor Aris.
"Hm?" Balas Aris teramat singkat.
"Pulang bareng!"
"Lo kira gue tukang ojek?" Tanya Aris sambil memakai helemnya.
"Iya tukang ojek nya Tissa!" Wah sanagat patut di puji keberanian gadis cerewet yang satu ini.
"Enggak ada hellem!" Aris menyalahkan mesin motornya.
"Nih," Daniel menyodorkan hellem kepada Tissa.
Tissa memekai hellem ful fece, milik Daniel yang sangat kebesaran di kepala Tissa, tampa permisi lagi Tissa langsung naik di jok motor Aris sambil melingkarkan tanganya di pinggang kekar Aris.
Aris hanya berdecak singkat.
'Tin Tin'
Pamit Aris kepada teman temannya dengan membunyikan kelakson motornya.
Di sepanjang perjalanan menuju rumah Tissa, kuping Aris teras amat panas mendengar kan ocehan Tissa tenang anak laki laki yang sangat dia cinta.
"Ganteng banget dari kecil apalagi kalo udah besar tapi cuek, jutek, dingin kaku lagi!"
"Tissa tuh cinta pokok nya lope lope sama Aris,"
"Aris bisu ya, enggak bisa ngomong?"
"Seneng deh di anterin calon suami pulang,"
"Aris tuh dari kecil masih sama ya!,"
Tissa terus menerus berceloteh membahas hal hal absurd, anak itu begini lah, anak itu begitu lahh.
Namun sebenarnya di balik hellem full face yang di kenalan Aris, terbit senyum yang sendiri tadi tidak luntur.
Andai Tissa bisa melihat senyum itu pasti sudah gr tingkat dewa.
Tak terasa perjalanan yang mereka lewati dan akhir nya Aris dan Tissa tiba di depan rumah Tissa.
Tissa melepas hellem milik Daniel dan menyerahkan nya ke pada Aris," Seneng deh bisa ngobrol sama Aris!".
"Daritadi lo tuh nyerocos sendiri!" Balas Aris sewot.
"Ya enggakpapa lah yang penting Aris dengerin itu nama-Nya udah ngobrol,"
"Kalo ngobrol iti dua arah, yang satu konek yang satu jawab, kalo kayak lo tadi lebih tepatnya Nyerocos enggak jelas!" Kembali Aris menyalahkan mesin motornya.
"Enggak mau mampir ke rumah calon istri?" Tanya Tissa berusaha menggoda es batu berjalan di hadapanya ini.
Bluse,
Tampa Aris sadari pipinya kini sudah bersemu merah, dan untuk saja Aris masih menggunakan hellem nya jadi tidak terlihat kelastinganya ini, bisa bisa hancur ego nya do hadapan Tissa.Aris malajukan motornya pergi menjauh dari area rumah Tissa.
"Bay bay," Tissa melambaikan tanganya sambil memandang kepergian Aris yang semakin lama semakin tidak terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tissa untuk Aris [On Going]
Teen Fiction[𝙁𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙗𝙖𝙘𝙖!] percayakah kamu dengan takdir?? yang bisa menyatukan dua hati yang terpisah cukup lama untuk bersama kembali, sejauh apapun jarak memisahkan jika itu takdir mu maka akan kembali kepada mu [𝘼𝙧𝙞𝙨 �...