38. penjelasan

46 2 0
                                    

"Jauh di lubuk hatiku. Semua cinta hanya untukmu!"

-Arya

°°°°

"STOP!" Belum sempat Reva melanjutkan kalimatnya. Teriakkan seseorang dari sebrang pintu masuk kantin membuat Reva mengantungkan kalimatnya.

"KURANG AJAR!" Dua kata yang terlontar dari mulut seseorang. Berhasil membuat panik se-isi kantin.

Dengan langhkah yang lebar. Sosok itu kini telah menghadap ke arah Reva dengan mata yang menatap tajam. "Kenapa gak terima kalau gue tunjukin fakta tentang Tissa?" Tanya Reva ke sosok di hadapan-nya itu.

"Tissa itu gak salah. Asal lo tau!" Daniel menyahut.

"Gak salah gimana Ha?" Reva kembali menguntungkan kalimatnya.

"Dia itu penghalang di antara gue sama Arya," Lanjutnya.

"Rev, maafin gue. Sumpah gue gak bermaksud jadi penghalang di antara lo sama Arya!" Jelas Tissa yang berada di belakang tubuh Reva.

Reva berbalik badan ke arah Tissa. "Gue udah maafin kok. Tapi gue BENCI SAMA LO!"

Di tariklah tangan Reva agar kembali menghadap ke arah sosok yang sendiri tadi masih menatap tajam ke arahnya. " Jaga Cara bicara lo!" Lirih sosok itu.

Reva tersenyum dengan getir. Seperti biasa Arya selalu mengutamakan Tissa di atas segalanya. Dan Reva selalu kalah dengan fakta itu. "Kan emang bener. Tissa selalu lo prioritasin sedangkan gue?-..." Tak sanggup melanjutkan Kata-katanya Reva mulai bergetar karena manahan isak tangisnya.

Semuanya masih terdiam tampa sepatah katapun. Sedangkan sosok tadi adalah Arya. Bagaimana mungkin Arya tega melihat Reva yang menahan air mata. " Reva itu cintanya Arya!" Lirih Arya dengan nada yang lembut.

Dengan perlahan Reve menundukkan kepalanya."Bulshit. Semua omongan lo itu Bulshit,"

"Kalau aja Tissa ga ada di antara kita mungkin kita samasih bisa bersama," Ucapnya lagi.

"Tapi gue ada tanggung jawab buat jagain Tissa!" Jelas Arya.

"ARYA, TISSA ITU BUKAN RATU YANG KEMANA-MANA HARUS DI JAGAIIN!"

"Why, dia sodara gue!"

Sudah sangat frustasi dengan jawaban legend yang selalu di lontarkan Arya sejak dulu. "KENAPA LO GA BILANG AJA KALAU LO SEBENARNYA SUKA SAMA TISSA!"

"Gue ga suka sama dia. Tapi gue harus jaga dia karena ada alasannya!" Arya berusaha menjelaskan dengan nada selembut mungkin agar emosinya tidak ikut tersulut.

Hahaha. Reva terkekeh. "Alasanya karena lo suka sama Tissa. Dia cantik, dia sempurna. Dan kalau lo sama Dia ortu Dia juga bakal ngizinin Gak kayak lo pas sama gue kan!"

"Rev," Panggil Arya.

"Kenapa? Ga suka sama fakta ini?"

Tak bergeming Arya diam tampa sepatah kata. "GUE JUGA MANUSIA, YANG PUNYA HATI ARYA, ASAL LO TAU GUE SAKIT KETIKA LIAT LO SELALU ADA DI SISI TISSA," Sentak Reva.

"REV UDAH, GUE MOHON!" Kali ini Tissa yang berbicara.

"DIAM LO, GUE GAK BUTUH LO BICARA UDAH CUKUP LO BIKIN GUE SAKITT SAA!"

"Stop Rev!" Arya bersuara.

"KENAPA GUE HARUS BERHENTI. KENAPA GUE SELALU YANG HARUS DIAM. GUE JUGA CAPEK HARUS NGALAH TERUS. GUE-....."

"ARGH...TISSA ITU SAKIT GARA-GARA GUE REV!" Bersamaan dengan kursi kantin yang melayang. Suara Arya nyaring terdengar.  Semua orang syok termasuk Aris yang sendari tadi diam tampa suara.

Tissa untuk Aris [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang