Jauh dari semua tentang diriku di mata orang lain. Aku tetap mencintai diriku sendiri.
-Tissa Anindya Adista.
_______________________________________________
🎶Tertawa Hati🎶
Sudah kucuba sepenuh hati
Untuk menjadi malaikat
Menepikan perasaan, runtukan egoku
Namun sayapku remuk
Bila ku tanya pada diri ku
Mengapa aku bertahan
Menerima, keadan yang tak baik saja
Memaksakannnn~ Segalanya.°°°°
Lanjuttt~
°°°°
Tangan Tissa langsung melingkar di perut Aris. Dari balik seragan dan jaket kulit yang Aris kenakan saja otot perut sixpacknya tercetak sangat jelas.
"Tampa Aris suruhpun Tissa dengan senang hati meluk Aris," Balas Tissa.
Aris terdengar hanya berdecak singkat. Sebelum memacu tinggi kecepatan motonya.
Hanya butuh beberapa menit sebelum mereka tiba di rumah Tissa.
"Makasih ya Aris cintanya Tissa," Ucap Tissa menye-menye.
"Untung saja tadi tidak jatuh ya, padahal Tissa lagi ga pakai helm,"
"Aris nanti pulangnya hati-hati ya!"
"Jangan ngebut, jangan melamun, dan jangan-....." Ucapan Tissabibir manisnya.
telunjuk Aris yang menempel di bibir pink alami milik Tissa.
"Kebanyakan nyerocos!" Ucap Aris lalu kembali menyetater motornya. "Bay!" Ucap Aris singkat yang mampu membuat Tissa terhanyut dalam perasaan gembira.
'Grekkk' suara gerbang yang di bukakan oleh pak selamet.
Tissa berjalan dengan perasaan Happy. Senyum tidak kunjung hilang dari bibir manisnya.
'Klek' Tissa membuka pintu rumahnya dan
'PLAKK' Suara tamparan yang di layangkan oleh Rani. Mampu membuat Tissa menengok sangking kerasnya tamparan itu."KAMU SAMA TEMEN-TEMEN KAMU UDAH APAIN KEYTRINA HA?"
Tissa memegangi pipinya yang terasa panas. "Aku gak apa-apa-.....,"
"ALASAN!" Sentak Rani memotong penjelasan Tissa.
'Plakkk' sekali lagi tamparan mendarat di wajah cantik Tissa hingga memebuat Tissa menengok ke kanan. Bukan kali ini bukan Rani yang menamparnya namun Soni.
"Om-....." Tissa bersuara berusaha membela dirinya sendiri.
Namun Soni sudah kembali memotong kalimat Tissa sebelum Tissa selesai mengucapkan kalimatnya. "LIHAT, WAJAH KEYTRINA JADI LEBAB GARA-GARA ULAH KAMU,"
'Bughh' Soni meninju perut Tissa yang membuat Tissa langsung tersungkur kesakitan. "Aaa, sa-kit," Rintih Tissa.
Bik Ijah berlari ke arah Tissa dan langsung memeluk Tissa. "Nyonya ini anak nyonya lo!" Lirih Bik ijah.
"SIAPA YANG MAU PUNYA ANAK PEMBAWA SIAL KAYAK DIA. CUIHH SAYA GAK SUDI!" Intonasi nada bicara Rani membuat Tissa menggeleng tidak pernah. Tubuhnya sakit tapi hatinya jauh lebih sakit.
"Ap-a, apa salah aku Mah, sampai mama sebenci ini sama aku.... Hiks?" Tissa berusaha berdiri di bantu oleh bik Ijah.
"KAMU-..." Ucap Rani menguntungkan kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tissa untuk Aris [On Going]
Fiksi Remaja[𝙁𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙗𝙖𝙘𝙖!] percayakah kamu dengan takdir?? yang bisa menyatukan dua hati yang terpisah cukup lama untuk bersama kembali, sejauh apapun jarak memisahkan jika itu takdir mu maka akan kembali kepada mu [𝘼𝙧𝙞𝙨 �...