Chapter 7

204 27 11
                                    

Selamat membaca ygy
.
.
.
.






Hari ini tepat hari minggu dimana seluruh sekolah libur, laki-laki yang memiliki hidung mancung itu sengaja bangun pagi sekali, hari ini adalah hari ulang tahun sahabatnya yang sangat ia sayangi dia tak akan melupakan perjuangan sahabatnya sampai kapanpun.

| Tamvan Grup's |

Khai :
Udah pada siap? ketemu di tempat langsung ya.

Daniel :
Udah nih tinggal jalan lagi manasin jaguar

Dika :
Aku jalan duluan ya, sekalian ambil bunga pesenan

Khai :
Hati-hati dik, jangan ada yang ketinggalan

Dika :
Siap tuan muda khaisar.

Setelah memegang handphonenya khaisar kini memasukkannya kedalam saku celana panjang hitam yang ia kenakan, dia turun kebawah dan berniat langsung pergi keluar rumah.

"mas ai sarapan dulu?" ucap bibi rini yang tengah menyiapkan sarapan di meja makan keluarga.

"khai sarapan dulu nak" suruh bunda

"ai jalan sekarang aja bun, nanti makan di jalan gampang"

"seenggaknya minum susu buatan bi rini dulu ya"

"siap bun, sini bi minumannya" khai pun langsung menenggak minuman yang bi rini berikan

"haus mas?"

"iya bi belum minum dari kelas 5 SD" gurau khai

"khai jangan becanda gitu ah"

"maaf bun, khai jalan ya" khai menghampiri bunda bersalaman lalu pergi.

Setelah beberapa langkah keluar, khai pun balik lagi ke area meja makan seperti ada yang ia lupakan.

"loh kenapa balik lagi?"

"bibi rini khai belum salim" khai langsung menjabat tangan bi rini untuk menyalaminya

"dah ya khai pamit" ucap khai di angguki bi rini dan bunda yang tersenyum melihat laki-laki itu pergi.

Khai pun akhirnya sudah ada di garasi rumahnya, ia mengambil helm kesayangannya lalu bersiap keluar garasi.

"hm laki-laki yang katanya kepala keluarga itu gak pernah lagi aku lihat pagi-pagi di meja makan dasar gapernah ada buat keluarga" ucap remeh kesal khai yang langsung gas motor sport mewahnya keluar garasi

"mang buka gerbang"

"siap mas ai hati-hati ya jangan kebut" ujar mang ari mempersilahkan khai pergi dari pekarangan rumah.

•~• •~• •~• •~•

"mang sudah siap kan bunga sama air buat di makamnya?" ucap dika ke pemilik toko bunga

"sudah a ini sesuai pesanan kemarin"

"ini tempatnya nanti saya balikin kesini setelah pulang dari TPU ya mang" ucap dika seraya memasukkan barang-barang kedalam bagasi mobil.

Dika laki-laki itu sudah sampai duluan di tempat untuk memperingati ulang tahun sahabatnya itu, ia membereskan barang-barang dari bagasi mobil dan membawanya kedalam TPU.

"Selamat pagi za tunggu yang lainnya datang ya" ucap dika sambil mengelus papan nisan, di nisan itu telah terpajang tulisan nama sahabatnya yang telah berpulang [Reza Artur Winata Bin Chandra Winata].

Bumi & Takdirnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang