Chapter 33

135 14 0
                                    

Selamat membaca ygy, eh besok udah masuk ramadhan aja nih. selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan ygy, semangat puasanya walau gak di semangatin ayang wkwk
.
.
.
.
.
.





Suara dorongan bangsal itu kini memasuki ruangan ICU, dengan khaisar yang terus menyebutkan nama ica dalam ketidaksadarannya. semua orang saat ini disana tengah panik memikirkan keadaan khaisar laki-laki yang pingsan sejak di lapangan basket tadi.

"a guntur sama bunda kenapa gabisa di hubungi ya" ucap dika yang sedari tadi mondar-mandir di depan ruangan itu memainkan ponselnya.

"telepon kerumah aja dik" usul nassa

"oh iya aku coba telepon ke nomor rumah" jawab dika kemudian dia menunggu telepon itu tersambung disana. "hallo bi? bi bunda sama a guntur ada? hah ke bandara ngapain? yauda aku mau kasih tahu aja khaisar masuk rumah sakit bi tolong nanti sampaikan ya"  lanjut dika lalu dia menutup teleponnya.

"ngapain ke bandara?" tanya daniel

"ga ngerti juga mungkin ada urusan kerjaan a guntur" jawab asal dika.

"dia pacarnya khaisar?" bisik tari di telinga dika

"bukan, nassa temen kita dari SMP dia pacarnya raka tuh makanya raka ikut"

Ceklek ~~~ suara pintu ruangan ICU itu terbuka, keluar dokter yang baru saja selesai menangani khaisar didalam.

"guntur mana?" tanya dokter itu karena tak melihat satupun keluarga khaisar disana

"belum bisa di hubungi dok, gimana keadaan khai?"

"khai baik baik saja, untung kalian cepat bawa dia kesini. tolong coba kabarin guntur lagi ya penting soalnya ada yang mau saya sampaikan" titah dokter itu kemudian dia pergi dari sana.

Khaisar laki-laki itu kini telah di pindahkan ke ruangan perawatan biasa, temannya saat ini sedang setia menemaninya disana. ada satu manusia yang dia cari keberadaannya namun tidak dia temukan disitu, hatinya kembali kecewa dia merasa mungkin saat ini syahilla gaakan sedikit pun mengkhawatirkannya atau mungkin saat ini dia sedang jalan berdua dengan arjun entahlah hati dan pikirannya saat ini sedang tidak baik-baik saja.

"kalian pulang aja ya, aku udah gak kenapa-kenapa paling bentar lagi bunda datang" titah khaisar

"kita temenin sampai bunda datang khai" ujar nassa

"kalian pulang aja, biar daniel tunggu disini dik anterin tari pulang dulu. ka tolong anterin nassa pulang ya makasih kalian udah bawa aku kesini, aku beneran udah gak kenapa-kenapa"

Keempatnya kini menuruti perkataan khaisar, raka mengantarkan nassa pulang kemudian di ikuti oleh dika yang mengantarkan tari pulang. yang tersisa di ruangan itu hanya ada daniel dan khaisar saja sekarang.

Suasana menjadi hening khaisar yang dari tadi hanya diam setelah yang lainnya pulang daniel pun mulai ingin mengatakan sesuatu.

Laki-laki itu mendekat kearah khaisar dan duduk di sebelah bangsal itu. "bunda sama a guntur lagi di bandara kata bibi rini" celetuk daniel

"hah bandara? perasaan hari ini a guntur gaada jadwal keluar kota"

"mungkin ada urusan lain kali khai yang mendadak, beneran udah gak kenapa-kenapa? emang si anak papi itu harus di kasih pelajaran" ujar daniel kesal

"udah niel gapapa, kamu jangan sama aja kaya dia udah diemin aja"

"niel" panggil khaisar lagi. "waktu kamu nyamperin aku di taman sekolah apa kamu nemuin gelang jatuh?" lanjutnya dia bertanya.

Bumi & Takdirnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang